Mimika, NU Online
Antusiasme Warga NU Kabupaten Mimika, Provinsi Papua dalam memperingati Harlah ke-92 NU dibuktikan dengan diadakannya kegiatan pada di tiga titik pada waktu yang berurutan dengan melaksanakan Istighotsah Maraton.
Bertempat di Masjid Al-Ikhlas, Kampung Wanagon diadakan peringatan Harlah ke-92 NU. Tampilan remaja masjid dengan shalawat assalamu'alaika ya Rasulullah dan qamarun membuka acara. Antusiasme mereka untuk persiapan sebelum tampil luar biasa.
Acara dilanjutkan dengan lantunan istighotsah dan ceramah oleh Ustadz Hasyim. Acara dilanjutkan dengan kilas balik sejarah berdirinya NU oleh Wakil Ketua PCNU Mimika Sugiarso.
Shahibul bait Ustadz Fadlan mengajak orang tua untuk mendukung anak-anaknya giat mengaji. "Mari kita didik dan dukung anak-anak kita mempelajari agama agar bisa meneruskan perjuangan para muassis dan kiai-kiai NU dalam menyebarkan Islam santun dan damai," urai ustadz Fadlan.
Pada pagi ba’da shubuh, Ahad (4/2) istighotsah juga digelar di masjid Al-Fattah Trans lama SP3 Kampung Karang Senang. Acara diawali dengan syair istighotsah. Juga siraman rohani oleh Ustadz Hasyim dan kilas balik sejarah berdirinya NU oleh wakil ketua PCNU Mimika Sugiarso. Acara ditutup dengan sholat Dhuha berjamaah oleh H Ali Makruf.
Pada malam harinya, ba’da isya di hari yang sama di masjid Nurul Hikmah, Kampung Mwuare, KM 14 harlah NU diisi juga dengan istighoysah. Syair istighotsah mengawali acara dilanjutkan ceramah oleh Ustadz Hasyim.
Lantunan shalawat An-Nahdliyyah mengawali peringatan Harlah ke-92 NU. Ustadz Hasan dan Ustadz Mukhid selaku tuan rumah telah menyiapkan tumpeng yang luar biasa yang ditancapkan bendera NU pada tumpeng.
Dalam ceramah di tiga lokasi, Ustadz Hasyim mengajak jamaah untuk menggapai kesejahteraan, lima yang di dunia dan lima yang di akhirat. "Bagaimana cara kita menggapainya," tanya Ustadz Hasyim kepada jamaah.
"Caranya kita harus berjamaah dalam kebaikan. Kita duduk di majelis di dalamnya kita sebut nama Allah, istighfar, shalawat, tahlil, takbir, maka diampuni dosa kita dan mendapatkan Rahmat. Walaupun datangnya acara sudah mau selesai dan ngowoh saja tetap dapat ampunan dan Rahmat," urai ust Hasyim
Wakil Ketua PCNU Mimika Sugiarso dalam peringatan kilas balik sejarah berdirinya NU menyebut bahwa Nahdatul Wathan, Nahdatut Tujjar, dan Tashwirul Afkar adalah tiga pilar utama cikal bakal berdirinya NU berkat usaha KH Wahab Chasbullah.
"NU yang andil mendirikan negara. Tidak mungkin NU merobohkannya dengan mengutak-atik PBNU (Pancasila, Bhinneka tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945). Tugas kita sekarang merealisasikan tiga pilar NU ini zaman now dengan penguatan ekonomi, pendidikan, dan agama, dan kebangsaan," terangnya.
Acara ditutup dengan kirim doa untuk para muassis dan kiai NU. Bendera NU yang ditancapkan pada tumpeng menjadi simbol pelajaran sejarah dan rasa syukur NU tetap menjadi pedoman beragama, berbangsa, dan bernegara. (Red: Fathoni)