Daerah

Nama Pesantren Bahrul Ulum dan Mbah Wahab

Sel, 24 Juli 2018 | 11:00 WIB

Jombang, NU Online 
Nama Bahrul Ulum yang disematkan untuk pondok pesantren di Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan hasil dari beberapa nama yang diusulkan para kiai kepada almaghfurlah KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab).

Diceritakan dari salah seorang putra KH Wahab Hasbullah yakni KH Hasib Wahab, nama Bahrul Ulum tidak muncul dari Mbah Wahab sendiri. Melainkan usulan dari beberapa nama yang akhirnya nama Bahrul Ulum disepakati olah penggerak sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Nama-nama yang digagas oleh para kiai kala itu di antaranya Nahrul Ulum, Darul Ulum dan Bahrul Ulum. "Ada yang mengusulkan nama Nahrul Ulum, ada yang mengusulkan Darul Ulum, dan ada yang mengusulkan nama Bahrul Ulum," katanya, Senin (23/7).

Ketua Majelis Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ini sayangnya tidak dengan rinci mengurai siapa nama-nama setiap kiai yang mengusulkan nama-nama tersebut. Singkat cerita, para kiai yang memiliki gagasan nama untuk pesantren di Tambakberas ini kemudian menghadap Mbah Wahab. Saat semua nama-nama tersebut dibacakan di hadapannya, maka disetujui nama Bahrul Ulum.

"Kemudian dari nama nama itu disampaikan kepada Mbah Wahab dan beliau setuju dengan nama Bahrul Ulum," ujarnya.

Kai Hasib Wahab yang kala itu juga turut menyaksikan peristiwa tersebut lantas bertanya kepada Sang Ayah mengenai alasan nama Bahrul Ulum yang ia setujui.

Menurut pandangan Mbah Wahab yang ia dengar langsung bahwa Bahrul Ulum simbol dari luasnya ilmu di Tambakberas sebagaimana makna dari 'bahrun' yang artinya lautan. 

"Saya waktu tanya, saya masih ingat betul. Kenapa Bahrul Ulum? Ia menjawab, kalau 'nahrun' itu artinya kali, kecil itu. Terus kalau Darul Ulum? 'Darun' itu artinya rumah, masih kecil. Kalau Bahrul Ulum itu lautan ilmu mencakup semuanya," tuturnya.

Alasan tersebut kemudian menjadi acuan untuk dijadikan nama Pondok Pesantren Bahrul Ulum. Selain itu pula kata 'bahrun' terdapat dalam Al-Qur'an yang menurutnya ada korelasi dengan alasan tersebut.

"Dari itu kemudian Mbah Wahab setuju, dan disematkan dengan Pondok Pesantren Bahrul Ulum ini," ucapnya. (Syamsul Arifin/Muiz)