Daerah

Ngabuburit, Warga NU Sidoarjo Ngaji Empat Pilar

NU Online  ·  Selasa, 13 Juni 2017 | 15:03 WIB

Sidoarjo, NU Online
Banyak cara yang dilakukan untuk menunggu berbuka puasa. Sambil menunggu bedug maghrib, mereka mengikuti pengajian empat pilar, yaitu Pancasila, NKRI, UUD Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika yang disampaikan langsung oleh salah satu putra pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, H Syaikhul Islam Ali di area pesantren, Selasa (13/6).

Menurut Gus Syaikhul, ngaji atau sosialisasi 4 pilar ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat. Karena momentum global cenderung ada gerakan yang bertujuan ingin menggangu ideologi berbangsa dan negara. Khusus untuk Indonesia, diakui atau tidak, sejak reformasi ada penurunan terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara.

"Orang mulai lupa Pancasila, mulai tidak perduli dengan Bhineka Tunggal Ika dan mungkin juga ada yang tidak mengetahui UUD 1945," kata pria yang juga anggota Komisi VII DPR RI itu.

Dengan adanya pembentukan unit kerja presiden terkait dengan Pancasila, pihaknya sangat mengapresiasi. Tetapi, pembentukan itu bisa dikatakan agak terlambat. Karena yang di MPR dengan segala keterbatasan selalu konsisten melakukan sosilaisasi 4 pilar.

"Kalau bicara jujur agak terlambat. Karena MPR dengan keterbatasannya saja masih konsisten menjaga empat pilar. Tetapi, kita tetap memberikan dukungan dan melihat segi positifnya saja. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali," ujarnya.

Ia menegaskan, dalam Al-Qur'an, banyak ayat yang sesuai dengan isi empat pilar termasuk lima sila di dalam Pancasila, mulai ke-Tuhanan hingga keadilan. Jangan sampai ideologi negara ini diganti.

"Asas Pancasila maupun Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 serta NKRI sudah sesuai dengan sejumlah ayat di dalam Al Qur'an. Hasilnya, seluruh keempat pilar itu juga berdasarkan dukungan para kiai dan alim ulama," tegas Ketua bidang  politik dan pemerintahan GP Ansor pusat itu. (Moh Kholidun/Alhafiz K)