Daerah

NU Blitar Kembali Bedah Rumah Warga

NU Online  ·  Sabtu, 7 April 2018 | 14:30 WIB

Blitar, NU Online
Setelah membangun melakukan bedah rumah milik Mohari, warga RT 6 Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, yang terkena musib angin puting beliung 31/3 lalu, tim bendah rumah layak huni PCNU Kabupaten Blitar kembali melakukan aksi bedah rumah milik Suwiyono, 47 tahun,  warga Desa Ngoran Nglegok.

Tim yang terdiri dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Klinik Rumah Sakit Khodijah, dan Banser. 

Ada 30 tim relawan yang diturunkan membantu di lokasi. Mereka sejak pukul 07.30 pagi udah turun ke lokasi untuk melakukan pembenahan rumah milik warga yang  memiliki kebutuhan khusus patah kaki karena jatuh dari pohon kelapa. 

“Rumah Pak Suwiyono ini juga rusak akibat puting beliung, ini kita dahulukan mengingat korban  menderita cacat tubuh karena jatuh dari pohon," ujar Ketua LPBI NU Kabupaten Blitar, Imam Karya Bhakti kepada NU Online, Sabtu (7/4) siang.

Dikatakan, sebenarnya ada 20 rumah yang harus dibedah, namun mengingat dana  partisipasi dari warga NU, maka sambil jalan tim melakukan bedah rumah.

“Kita terus jalan sambil nunggu dana ngumpul, karena hanya dari uluran tim NU ini mereka berharap rumahnya bisa layak dihuni lagi," terang Imam yang juga dibenarkan oleh Wakil Ketua PCNU Kabupaten Blitar, Kiai Syamsul Hadi.

Selain  bedah rumah, tim juga melakukan pengobatan gratis kepada warga kurang mampu. Kegiatan ini juga mendapat sambutan luar biasa dari warga masyarakat.

”Alhamdulillah warga sangat antusias memeriksa kesehatannya. Khususnya manula," tambah Imam.
 
Sementara itu Suwiyono, 47 tahun, warga Desa Ngoran Nglegok, yang rumahnya menjadi sasaran tim bedah rumah merasa bersyukur  dan gembira rumahnya diperbaiki kembali. Camat Nglegok dan Kepala Desa Ngoran yang ikut hadir menyaksikan bedah rumah juga mengucapkan terima kasih kepada NU yang telah melakukan bedah rumah.
 
“Kami sebelumnya sangat susah begitu menerima musibah, sebab kalau tidak segera di perbaiki kalau hujan rumahnya bocor semua karena gentignya hancur, untung teman-teman NU membantu memperbaiki," kata Suwiyono dengan wajah gembira.(Imam Kusnin Ahmad/Muiz).