Daerah

NU Bojonegoro Bertindak Cepat Laksanakan Instruksi Terkait Meninggalnya Rais Aam

NU Online  ·  Jumat, 24 Januari 2014 | 21:03 WIB

Bojonegoro, NU Online
Duka mendalam atas wafatnya Rois Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Sahal Mahfudh disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama', Kholid Ubaid. <>

"Umat NU Bojonegoro turut berbela sungkawa atas wafatnya KH Sahal Mahfudh," ujarnya.

Pihaknya juga menerima instruksi langsung dari PBNU untuk melaksanakan Shalat Gaib. Sebagaimana dikutip dari intruksi PBNU No. 3009/B.IV.07/01/2014 tertulis bahwa sehubungan dengan wafatnya Rais Aam PBNU Dr KH MA Sahal Mahfudh, pada Jumat 22 Rabi'ul Awal 1435 H/24 Januari 2014 M, PBNU menginstruksikan kepada PWNU dan PCNU di seluruh Indonesia agar menyelenggarakan Shalat Gaib dan Tahlilan untuk Almarhum.

Intruksi tersebut juga diharapkan bisa diumumkan sampai ke tingkat kepengurusan MWC, Ranting dan Anak Ranting NU se-Indonesia. Menanggapi instruksi yang ada, pihak PCNU Bojonegoro langsung bertindak cepat dan memusyawarahkan hal itu. 

"Kami masih musyawarah, rencananya para pengurus akan langsung takziah ke rumah duka di Pati, Jawa Tengah," pungkas Dokter Ubaid. 

Sementara itu jamaah masjid di Kota Ledre juga melaksanakan Shalat Gaib. Seperti yang dilakukan di Masjid Desa Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro, sekitar 200 jemaah menunaikan Shalat Gaib usai Shalat Jumat. 

Selain di Desa Ngrowo, Sholat Gaib juga dilaksanakan oleh masyarakat di Desa /Kecamatan Gayam sebagai bentuk ukhuwah islamiyah. 

"Mari kita shalatkan ulama yang berjasa besar bagi bangsa Indonesia ini," ucap pengurus Ta'mir, Ahmad Sufyan.

Sama seperti jemaah di Masjid Ngrowo, Shalat Gaib di Masjid Jami' Baitul Muttaqin Kecamatan Gayam tersebut juga dilaksanakan setelah Shalat Jumat dengan jemaah sekitar 100 orang. 

Ahmad Sufyan berharap ke depan muncul ulama-ulama besar yang meneruskan perjuangan kiai asal Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah tersebut. Pihaknya juga meminta umat islam mencontoh sikap Almarhum KH Sahal Mahfudh yang bekerja keras memperjuangkan agama Islam. (zidni/mukafi niam)