Daerah

NU Gapura Sumenep Luncurkan Program Ketahanan Lumbung Pangan

Ahad, 17 Mei 2020 | 02:00 WIB

NU Gapura Sumenep Luncurkan Program Ketahanan Lumbung Pangan

Peluncuran program 'Ketahanan Lumbung Pangan' di halaman MWCNU Gapura, Sumenep. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online 
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat bagi seluruh komponen bangsa karena sejumlah sektor terkena imbas, termasuk ekonomi. Untuk mencegah penularannya, pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat sehingga kebutuhan dapur masyarakat terhambat akibat aturan tersebut.
 
Dampak inilah yang menggerakkan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gapura, Sumenep sehingga meluncurkan program ‘Ketahanan Lumbung Pangan’. Kegiatan dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Gapura di halaman kantor NU setempat, Sabtu (16/5).
 
Peluncuran ini dihadiri Forum Pimpinan Kecamatan Gapura, Koramil, Kapolsek, Puskesmas, hingga Satgas Covid-19 PCNU Sumenep.
 
"Kami sangat mengapresiasi terhadap gerakan lumbung pangan ini. Semoga melalui gerakan ini, bisa meringankan beban pemerintah yang begitu besar," kata Camat Gapura, Abd Kahir.
 
Dirinya berharap dari kegiatan yang diinisiasi NU di Gapura, maka dapat menjalar dan diikuti segenap elemen bangsa lainnya di daerah lain.
 
"Karena di masa pandemi kebutuhan dapur susah dicari. Jika memang ada di pasar, harganya mengalami kenaikan," ungkapnya. Oleh sebab itu, peran serta dan kepedulian semua kalangan harus terus dipupuk agar pandemi tidak menimbulkan permasalahan serius di masyarakat. 
 
Ustadz Ahmad Saheri yang didaulat sebagai Ketua Satgas PCNU Sumenep mengharap gerakan ini bisa mengakar hingga Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) bahkan sampai tingkat Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU).
 
"Dengan memanfaatkan kekuatan struktural dan kultural, Satgas MWCNU bisa mengumpulkan lebih banyak lagi bantuan pangan dari masyarakat," ungkap pria yang juga Ketua PC Lakpesdam NU Sumenep tersebut.
 
Dirinya juga memberikan tips kepada undangan untuk mengaktifkan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama atau LPPNU demi membantu memenuhi kebutuhan masyarakat kecil atau dhuafa serta anak yatim.
 
"Warga NU mayoritas petani. Oleh karenanya kita optimalkan lagi dengan gerakan menanam sayur-sayuran,” jelasnya. Apalagi dirinya masih menyaksikan banyak halaman dan lahan yang terlihat kosong dan nganggur tanpa ditanami apa pun, lanjutnya.
 
Pada kesempatan tersebut, dirinya mengingatkan bahwa tradisi bercocok tanam sudah lama dikenakan oleh para leluhur, sehingga warga tidak mengalami kesulitan. Dalam sejarahnya, Pangeran Katandur menyampaikan hal tersebut saat proses islamisasi kepada para petani di Sumenep.
 
Kiai Mohammad Syahid Munawar melepaskan iring-iringan mobil yang membawa ratusan paket Sembako. Bingkisan itu diantarkan langsung oleh tim dari pintu ke pintu rumah warga terdampak melalui PRNU di seluruh desa di Kecamatan Gapura.
 
Ketua MWCNU Gapura tersebut menjelaskan bahwa bantuan didapatkan dari hasil patungan warga NU yang berupa hasil cocok tanam dan bantuan lainnya.
 
"Untuk mewujudkan program ini hakikatnya dibutuhkan peran warga NU dan solidaritas dari sesama untuk saling membantu masyarakat terdampak," jelasnya. 
 
Dirinya mengajak segenap warga terutama para orang kaya untuk mendonasikan uang atau pangannya kepada panitia Satgas. 
 
"Mumpung bulan puasa, percayakanlah zakat mal dan fitrahnya kepada kami untuk diberikan kepada warga yang terdampak," pungkasnya.
 
 
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi