Daerah

NU Gerokgak Hadang Kekerasan Agama di Bali

NU Online  ·  Ahad, 3 November 2013 | 22:00 WIB

Buleleng, NU Online
Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali  prihatin dengan gencarnya bibit-bibit kekerasan atas nama agama yang berlangsung di Bali. Menurut amatan pengurus NU, hal itu dilakukan kelompok keagamaan yang berhaluan ekstrem.
<>
Rais Syuriah MWC NU Gerokgak H.A. Marzuqi mengungkapkan, bibit-bibit itu bisa dilihat saat ini, kelompok-kelompok yang secara terang-terangan menyalah-nyalahkan ajaran lain berdatangan ke Bali. Salah satu sasaran mereka adalah menyalahkanislam Ahlussunah wal Jamaah warga NU.

“Untuk melawan mereka, kita harus memiliki pemahaman yang kuat, sebab warga NU di sini, masih belum mengetahui alasan atau dalil-dalil amaliah yang dilakukan,” katanya.

Untuk menghadang mereka, kata Marzuki, NU Gerokgak membekali warga NU dengan dalil-dalil ajarannya. “Kemudian NU mengadakan kajian Al Hujjatul Qath’iyah fi Sihhatil Mu’taqidatin wal Amaliyah Annahdliyah,” terangnya di Lantai 2 Gedung MWC NU Gerokgak, Ahad pagi (3/11).

Menurut Marzuqi, kitab yang disusun Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Jembe, KH.Muhyiddin Abdussomad ini dapat memperkuat pemahaman Islam Ahlussunnah Wal Jamaah.

Pengajian tersebut akan digelar rutin tiap bulan. Format pengajian, kitab tersebut dibacakan Ust. Imam Nakha’i. Dia adalah dosen Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo.

Pengajian atas kerjasama antara MWCNU dan Lembaga Perekonomian (LP) NU ini diikuti seluruh Pengurus MWCNU, Ranting NU, dan guru-guru ngaji se Kecamatan Gerokgak. (Abraham Iboy/Abdullah Alawi)