Daerah

NU Jember Dukung Usut Tuntas Pembunuhan Dukun Santet

Sab, 24 September 2016 | 10:30 WIB

Jember, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember menyatakan mendukung penuh dilakukannya pengusutan tuntas terhadap kasus pembunuhan dukun santet yang terjadi sekitar tahun 1998.

Pernyataan tersebut dikemukakan Wakil Ketua PCNU Jember, H. Misbahus Salam saat menerima kunjungan Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM yang Berat Peristiwa Pembunuhan terkait Isu Dukun Santet tahun 1998-1999 di kantor PCNU Jember, Jumat (23/9).

Menurut H. Misbah, penuntasan kasus tersebut untuk memberikan kepastian hukum dalam kasus yang telah merenggut puluhan nyawa itu. “Juga untuk memberikan rasa aman bagi warga. Sebab, bisa jadi yang terbunuh bukan tukang santet beneran atau mereka telah insyaf,” ucapnya.

Ia mengaku ngeri membayangkan saat-saat yang mencekam ketika peristiwa itu terjadi. Sebab, banyak warga yang gelisah, khususnya yang diopinikan punya ilmu hitam. Ketika itu, harga nyawa seolah begitu murah. Dikatakannya, banyak terduga dukun santet yang sudah insyaf puluhan tahun tapi tiba-tiba hilang dan pulang tanpa nyawa. “Sebaliknya, penyedidikan ini juga berguna untuk memastikan siapa otak di balik peristiwa itu.Yang juga penting adalah rehabilitasi bagi anggota keluarga korban terbunuh,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM yang Berat Peristiwa Pembunuhan terkait Isu Dukun Santet tahun 1998-1999, Muhamamd Nurkhoiron menegaskan bahwa berdasarkan data dari PWNU Jawa Timur, Banyuwangi menempati urutan pertama terbanyak dalam korban pembunuhan isu dukun santet, yaitu 150 orang. Sedangkan Jember hanya 53 orang.

“Kita kesulitan mengkroscek data di lapangan karena tak sedikit anggota keluarga korban yang sudah pindah rumah. Karena itu, kami sangat bertirima kasih atas bantuan NU Jember,” terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya cuma mencari tahu segala sesuatu yang terkait dengan pembunuhan dukun santet sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi guna ditindaklanjuti dalam ranah hhkum. “Kita hanya menyeldiiki ada tidaknya pelanggaran HAM berat dalam peristiwa tersebut. Kalau ada nanti kita rekomendasikan ke kejaksaan untuk ditindaklanjuti,” urainya.

Selain H.Misbah, hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, Sekretars NU Jember, Pujiono Abd. Hamid, Wakil Bendahara NU Jember, Taufiq Hidayat, Koordinator Advokasi LDNU Jember, Moh. Kholili. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)