Pekalongan, NU Online
Agama menganjurkan umatnya bergembira dalam memperingati hari raya Idul Fitri. Namun, kegembiraan di hari raya tidak lantas melampaui batas. Karena, Lebaran bukan momentum untuk menghamburkan harta.
<>
Demikian dikatakan Syuriyah Ranting Nahdlatul Ulama Kranji kabupaten Pekalongan KH Azhar Chafidh, Senin (28/7) pagi. Kiai Azhar menyayangkan banyak orang keliru mengartikan Lebaran sebagai saat untuk belanja berlebihan.
“Orang sering salah kaprah dalam memaknai Idul Fitri. Menurut mereka, momentum ini menjadi semacam keringanan sebagai ajang konsumtif,” terangnya di depan jamaah Shalat Idul Fitri Masjid Jami’ Kranji, Senin (28/7).
Menurutnya, pada zaman sekarang, masyarakat banyak yang terjebak ke dalam budaya konsumtif dan materialisme. “Segalanya, diukur dari materi dan merk pakaian apa yang dipakai,” ujarnya.
Lebaran semestinya dijadikan saat untuk senantiasa menambah iman dan takwa. “Lebaran, bukanlah dilihat baju yang baru, melainkan iman yang bertambah,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan jamaah akan pentingnya peduli terhadap sesama. Kepedulian itu dapat diwujudkan dengan memberikan zakat, infaq, sedekah atau yang lainnya kepada mereka yang membutuhkan. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
3
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
4
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
5
Gencatan Senjata Israel-Hamas
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua