Probolinggo, NU Online
Dewan Pakar (A’wan) PWNU Jawa Timur H Hasan Aminuddin menyampaikan bahwa sejarah lahirnya budaya halal bihalal di Indonesia terjadi pada tahun 1948 yang silam. Adalah KH Abdul Wahab Chasbullah, seorang tokoh penting NU pada masa itu yang mengusulkan diadakannya halal bihalal kepada Presiden RI Soekarno.
Hal ini dilakukan demi menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan Republik Indonesia dengan segenap suku bangsa dan budayanya. Itu disampaikan Hasan Aminuddin dalam kegiatan halal bihalal akbar dan pelantikan pengurus MWCNU Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo di halaman Krucil, Selasa (1/8) siang.
“Warga NU harus bangga dengan budaya yang hanya ada di Indonesia ini. Sangat penting mengetahui sejarah agar bisa meningkatkan keimanan dan hubbul wathon wal iman,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Hasan meminta budaya ini harus terus dipertahankan sampai kapanpun. “Selain mempererat ukhuwah Islamiyah, halal bihalal ini juga mampu menyatukan suku dan golongan,” jelasnya.
Menurut Hasa, selaku penerus pengurus NU, hendaknya senantiasa memegang teguh akidah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). Seperti halnya para pendahulu umat Islam di Indonesia yakni Wali Songo dan para alim ulama setelahnya.
“Kalau kita sederhanakan NU adalah nyambungnya dari hati dan akal kita sehingga akan melahirkan amaliyah dan akidah akhlak,” pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PCNU Kota Kraksaan H. Nasrullah Ahmad Suja'i beserta segenap jajaran pengurus PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo dan MWCNU Kecamatan Krucil, baik lembaga dan badan otonom (Banom) NU. (Syamsul Akbar/Fathoni)