NU Pamekasan Dukung Pemkab Bangun Sekolah di Daerah Terpencil
NU Online · Ahad, 25 Mei 2014 | 05:30 WIB
Pamekasan, NU Online
Di tengah krisis guru di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, utamanya di daerah terpencil, Bupati Pamekasan Achmad Syafii berencana melakukan penambahan sejumlah lembaga pendidikan di tempat terpencil. Dananya bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) yang dibantu anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Pamekasan.
<>
Tekad tersebut mendapat dukungan positif dari Pengurus Cabang Nahdlaul Ulama (PCNU) Pamekasan. Pasalnya, rencana tersebut sangat selaras dengan subsanti pendidikan untuk semua anak bangsa.
"Selama ini, sekolah-sekolah masih didominasi di daerah perkotaan dan pinggiran kota. Secara institusi, kami mendukung rencana tersebut," tegas Ketua PCNU Pamekasan, KH Abdul Ghoffar kepada NU Online, Sabtu (24/5).
Pihaknya mendukung sembari memberi catatan khusus, yaitu pembangunan sekolah-sekolah tersebut harus berirama dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Utamanya ketersediaan dan kesiapan tenaga pendidik.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengakui kondisi pendidikan di daerahnya masih dilanda kekurangan jumlah guru di semua tingkatan sekolah. Sebelum mengalami kekurangan tenaga pendidik, Pamekasan juga dilanda krisis pemerataan guru. Pada setiap rekrutmen guru pegawai negeri sipil (PNS) di Pamekasan, pihaknya akan memfokuskan di lokasi terpencil.
“Terkait pemerataan guru, rekrutmen baru rata-rata untuk tingkat Sekolah Dasar. Dan mereka yang lolos kita tempatkan di daerah terpencil,” katanya saat dikonfirmasi NU Online.
Menurutnya, pemerataan guru dengan cara membuat lembaga pendidikan baru di daerah terpencil sebagai upaya motivasi kepada guru dalam mengajar. Pasalnya, untuk pengajar di wilayah terpencil akan mendapat kesejahteraan khusus dalam pekerjaannya.
Mengenai anggapan bahwa sebagian besar guru yang mengajar di wilayah terpencil cenderung malas dan hanya ingin mengejar tunjangan guru daerah terpencil dan tunjangan sertifikasi, Syafii mengatakan tidak lantas mengorbankan lembaga pendidikan dan gurunya.
“Kalau memang ada anggapan seperti itu ya masih kita perbaiki bersama. Yang jelas program sekolah terpencil itu baik,” imbuhnya.
Soal kesejahteraan guru di wilayah terpencil, Syafii mengungkapkan sudah mempunyai gagasan sejak lama sebelum ada tunjangan kesejahteraan untuk guru terpencil dari pemerintah pusat.
“Dari dulu sebelum ada program guru terpencil, saya sudah punya keinginan. Tapi tidak tahu bentuknya seperti apa. Yang terpenting guru di daerah terpencil ada perhatian khusus,” lanjut Syafii.
Menurutnya, bukan lantas karena sebab hanya mengejar tunjangannya saja lalu sekolah dihapus. Dia berjanji siap memperbaiki paradigma bahwa tunjangan daerah terpencil saja lah yang menjadi target para guru yang selama ini dianggap sudah jadi rahasia umum.
“Ya kalau memang ada seperti itu ya kita perbaiki, bukan lantas sekolah terpencilnya yang dihapuskan,” tandasnya. (Hairul Anam/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua