Daerah

NU Pekalongan Minta Nahdliyin Selektif Pilih Pendidikan

NU Online  ·  Sabtu, 27 April 2019 | 01:00 WIB

NU Pekalongan Minta Nahdliyin Selektif Pilih Pendidikan

Kegiatan selapanan PCNU Kot Peklongan, Jateng

Pekalongan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah mengajak kepada warganya untuk selektif memilik pendidikan. Pasalnya, jika sejak awal putra putrinya di sekolahkan ke lembaga yang tidak sesuai dengan akidah orang tuanya akan berdampak negatif di kemudian hari.

Demikian disampaikan Ketua PCNU Kota Pekalongan, H Muhtarom pada acara pengajian rutin selapanan Kitab Adzkar An-Nawawi yang dihelat PCNU Kota Pekalongan di Masjid As-Syuhada' Pekalongan, Jumat (26/7) malam.

"Sebentar lagi ada penerimaan peserta didik baru, warga NU agar selektif memilih lembaga pendidikan yang saat ini marak dengan berbagai keunggulannya, akan tetapi jauh dari nilai-nilai ajaran ahlussunnah waljamaah (aswaja)," ujarnya.

Dikatakan, orang tua sangat berperan dalam memilihkan pendidikan anaknya, jangan sampai salah langkah dan salah pilih. Karena itu, NU Kota Pekalongan secara bertahap membangun pendidikan yang berhaluan aswaja, agar NU tetap memiliki generasi penerus yang unggul dalam segala bidang.

"Di lingkungan NU sendiri saat ini telah tersedia lembaga pendidikan mulai dari TK, PAUD, MI, SD, SMP, MTs, MA, SMK, hingga SMA yang tak kalah kualitasnya dengan pendidikan lainnya di Kota Pekalongan," tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan, bisingnya gerakan anti NU pada Pilpres kemarin saat ini sudah agak reda. Akan tetapi warga NU jangan sampai lengah, karena mereka akan terus menggoyang NU melalui berbagai cara, termasuk lewat pendidian.

"Warga NU jangan sampai goyah apalagi tergoda dengan berbagai iming-iming fasilitas dan kemudahan lainnya," pinta Muhtarom.

Ngaji rutin selapanan Kitab Adzkar An-Nawawi untuk bulan Ramadhan sementara dihentikan, dan PCNU minta Lembaga Dakwah, LAZISNU dan IPNU-IPPNU Kota Pekalongan giat menggelar acara di bulan puasa, sehingga NU tetap memberikan pelayanan kepada umat.

"Bulan Ramadhan NU harus lebih aktif, jangan malah sebaliknya. Urusan keumatan dan kebangsaan tetap jalan meski bulan puasa, seperti kawal hasil pemilu yang akan diumumkan secara resmi oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang," pungkasnya. (Muiz