Daerah

Nur Salim Mengabdi di NU Tiada Lelah

NU Online  ·  Ahad, 18 Maret 2018 | 19:30 WIB

Nur Salim Mengabdi di NU Tiada Lelah

Cak Nursalim 17 tahun mengabdi di NU

Jombang, NU Online
Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur tak pernah sepi. Setiap hari, sejak pagi hari bersama hangatnya sinar matahari yang terlihat tepat di atas pepohonan sebelah timur kantor itu, bisa dipastikan pintu kantor PCNU sudah terbuka. Sinar matahari itu juga tampak mengiringi lelaki yang hendak masuk kantor.

Adalah Nur Salim namanya, lelaki yang fisiknya masih kelihatan segar bugar. Setiap memulai aktivitasnya di PCNU raut mukanya selalu tampak ceria didorong dengan senyum khas saat disapa dan menyapa orang-orang yang berada di lingkungan PCNU.

"Cul (panggilan), gimana kegiatan LTN NU-nya," pertanyaan yang kerap dilontarkan kepada penulis setiap kali disamperin di suatu ruangan yang ia tempati.

Cak Salim, demikian ia disapa, sekira sudah 17 tahun sudah mengabdikan dirinya di PCNU sebagai pelayan terkait administrasi secara keseluruhan. Secara otomatis pengabdian Cak Salim tak bisa lepas dari komputer atau laptop,  semenjak ia datang hingga waktunya pulang.

"Saya mulai sebelum tiga periode dari kepengurusannya Gus Salman (Ketua PCNU Jombang sekarang), sekitar 17 tahunan," ujarnya, Ahad (18/3).

Hingga kini Cak Salim seorang diri melayani kebutuhan administrasi PCNU dari hal yang terkecil sampai pada pembuatan dokumen-dokumen penting yang diperlukan PCNU. Dokumen tersebut kadang tak terhitung banyak lembarannya.

Ternyata prinsip dia sangat sederhana dalam mengabdi. Yakni, mengabdi juga harus tuntas namun ikhlas. Dari prinsip itu, benar saja, setiap tugas yang diberikan PCNU kepadanya selalu berbuah hasil yang maksimal. Kegiatan atau program-program PCNU selalu terbantu oleh tangan Cak Salim itu.

Tidak hanya melulu menjadi administrator. Selama ini ia juga harus merekap dan menata dokumen-dokumen PCNU sejak ia memutuskan berkhidmat untuk NU di lemari khusus dokumen PCNU yang berada di ruangannya. Data-data penting PCNU juga lembaga dan badan otonom (Banom) NU tersimpan rapi di lemari tersebut.

Sesekali Cak Salim harus mengingat data atau dokumen tersebut. Sebabnya, pada suatu hari ada kemungkinan sebagian data tersebut dibutuhkan dan harus dikeluarkan dari lemari asal. "Semua berkas yang masuk ada di situ semua," ucapnya.

Prinsip mengabdi tuntas namun ikhlas nampaknya memang sudah menjadi ruh tersendiri di setiap langkah pengabdiannya. Dalam waktu-waktu tertentu, Cak Salim juga harus mengelilingi Kota Santri jujukan Kabupaten Jombang itu dengan kendaraan motor yang ia punya. Mengelilingi semua kecamatan di Jombang yang jumlahnya 21 dalam satu hari itu tentu masih dalam garis pengabdiannya.

Hal itu oleh Cak Salim harus dilakukan karena harus ngantarkan surat-surat PCNU yang ditujukan kepada semua pengurus MWCNU Jombang juga beberapa lembaga dan Banom NU sesuai objek dari surat tersebut. Tak menafikan juga lembaga dan Banom NU menitipkan surat kegiatan kepadanya untuk diantar kepada pengurus MWCNU se-Jombang.

"Kalau berangkat dari pukul 08.00 WIB pagi, pukul 14.00 siang sudah rampung," cerita Cak Salim. (Syamsul Arifin/Muiz)