Daerah

Pagar Nusa Magelang Nilai Aksi Bela Rohingya di Borobudur Salah Alamat

Sel, 5 September 2017 | 04:42 WIB

Magelang, NU Online
Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama Kabupaten Magelang menilai kurang tepat atau salah alamat jika aksi kemanusiaan untuk membela umat Muslim Rohingya, Myanmar, dilakukan di Candi Borobudur. Karena, Candi Borobudur tidak hanya milik umat Budha, melainkan warisan budaya bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Hal itu dikemukakan Ketua PC Pagar Nusa Magelang Khamid Zen menanggapi aksi yang akan dilakukan sejumlah kelompok pada Jumat, 8 September mendatang. Namun menurut dia, atas nama kemanusiaan, NU, termasuk Pagar Nusa mengutuk keras pembantaian etnis Rohingnya. 

“Sebagai warga Kabupaten Magelang, saya menolak aksi tersebut dilakukan di Candi Borobudur, mengingat Borobudur merupakan world heritage, yang harus dilindungi, dijaga dan dilestarikan. Candi Borobudur tidak hanya milik umat Budha saja, namun merupakan warisan kebudayaan bangsa Indonesia,” jelasnya ketika dihubungi NU Online Selasa (5/9). 

Pihaknya mengimbau kepada seluruh ormas yang akan terlibat melakukan aksi di sekitar Borobudur agar lebih melakukannya dengan cara lebih efektif, dan solutif yang mengedepankan harmoni, menjaga persaudaraan antaragama, saling menghormati dan menjaga kebinekaan.

“Mari bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat, dan juga wisatawan yang sedang berkunjung ke Candi Borobudur,” pintnya. 

Pagar Nusa juga meminta kepada aparat yang berwenang untuk memberikan rasa aman masyarakat, pelaku wisata dan wisatawan yang mengunjungi Candi Borobudur. Serta menegakkan aturan dan hukum yang berlaku dengan tegas.

Sebagaimana diketahui, sejumlah ormas akan melakukan aksi membelas Rohingya di sekitar Candi Borobodur. Namun, belakangan ada bantahan, aksi itu tidak dilakukan di candi itu.

"Kami luruskan, bahwa kami tidak mengadakan aksi di Candi Borobudur, kami tahu ada undang-undang yang melindungi cagar budaya dunia tersebut. Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Magelang dan aparat lainnya, Senin (4/9/2017) malam tadi dan hanya fokus di satu tempat saja," kata koordinator aksi Anung Imamudin sebagaimana dilaporkan Kompas.com. 

Dalam laporan itu dijelaskan, aksi akan diawali dengan shalat Jumat berjamaah di Masjid An-Nur Sawitan, atau sekitar 1,5 kilometer dari Tempat Wisata Candi Borobudur (TWCB). Ada sekitar 250 ormas dari seluruh Indonesia yang akan bergabung dalam aksi tersebut. Aksi akan dilanjutkan dengan doa bersama dan penggalangan donasi untuk kaum Rohingya. (Abdullah Alawi)