Daerah

Panitia dan Peserta Konsisten Jalankan Diklatmad di Banyuwangi

NU Online  ·  Sabtu, 23 September 2017 | 12:02 WIB

Banyuwangi, NU Online
Kesungguhan dalam mencetak kader-kader yang militan dan cinta tanah air benar-benar diterapkan dalam Pendidikan dan Latihan Madya (Diklatmad) Corp Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) se-Tapal Kuda yang terdiri atas Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Kabupaten Probolinggo, Kota Kraksan, Probolinggo Kota, Lumajang, Kabupaten Jember, dan Kencong.

Ketua Stering Comite (SC) Diklatmad Fauzi Setiawan menjelaskan, di awal pembukaan Diklatmad panitia menerima belasan peserta yang dikirim dari beberapa kabupaten se-Tapal Kuda. Karena padatnya agenda pendidikan dan pelatihan fisik, peserta mulai berguguran.

"Untuk dapat mengikuti Diklatmad dengan baik, setiap peserta dibutuhkan kekuatan pikiran, mental, dan fisik. Jika peserta lemah di antara ketiganya, secara otomatis panitia akan memberikan penegasan kepada mereka (peserta)," kata Wawan saat ditemui NU Online di sela-sela kegiatan di Ruang Sekretariat Diklatmad, Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Sabtu (23/9) pagi.

"Mayoritas peserta hanya mampu dalam pelatihan yang sifatnya teori. Sedangkan dalam materi aplikatif berhubungan dengan skill ada peserta yang tidak mampu. Maka panitia akan memberi penegasan. Pulang saja. Kemarin ada yang saya suruh pulang peserta asal Jember," tegas Wawan.

Ketua IPNU Banyuwangi Moh Yahya Muzakki mengatakan, hasil dari Diklatmad ini mencetak kader-kader karakter pemimpin tangguh. "Disini tidak dibutuhkan kader-kader yang hanya unggul di wacana, namun lemah dalam aplikatif untuk mewujudkan wacana itu," jelas Yahya.

"Karena itu, saya sangat mengapresiasi ketegasan komandan-komandan yang menjadi bagian dari panitia Diklatmad ini. Dari ketegasan pemberlakuan dan konsistensi syarat maupun aturan selama pelatihan ini, akan mencetak kader-kader militan," sambung Yahya.

Pada akhirnya, dengan modal hasil kader-kader militan ini, kata Yahya, dapat mewujudkan pemuda impian bangsa.

"Menjawab kebutuhan pemuda yang cinta kepada ulama khususnya organisasi Nahdlatul Ulama. Dan siap mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sampai kapanpun," tutup Yahya.

Diklatmad yang dilaksanakan selama lima hari ini diwarnai dengan materi-materi pendukung, yaitu materi yang berhubungan dengan teori sampai dengan materi yang berkaitan simulasi evakuasi korban bencana. (M Sholeh Kurniawan/Alhafiz K)