Daerah

Pasca Merapi 'Batuk', Warga Gelar Doa Tolak Balak

NU Online  ·  Ahad, 24 November 2013 | 08:04 WIB

Klaten, NU Online
Setelah Gunung Merapi kembali mengeluarkan ledakan Senin (18/11) lalu, Keraton Solo bersama warga menggelar upacara doa tolak balak. Upacara tolak bala dilangsungkan di dusun Ngrancah desa Bumiharjo kecamatan Kemalang kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (23/11).
<>
Warga menghadirkan tumpeng yang menjadi simbol Gunung Merapi (alam), beserta lauk pauk (masyarakat). Mereka selanjutnya berdoa dengan tujuan agar alam dan manusia dapat hidup berdampingan, aman, rukun, damai, dan sejahtera.

Usai mereka berdoa, tumpeng dan lauk pauk itu dibagikan kepada masyarakat.

Panitia upacara tolak balak KRA Probonegoro mengungkapkan, kegiatan itu bertujuan agar masyarakat bisa hidup tenang, aman, dan tenteram. Gunung Merapi adalah gunung yang paling aktif. Dengan ritual tolak balak ini, kami berharap supaya masyarakat bisa selamat sentosa.

Dengan selamatan itu, ia juga berharap masyarakat dijauhkan dari balak atau bencana yang ditimbulkan Gunung Merapi. “Merapi itu kalau diuri-uri akan mendatangkan berkah. Namun, kalau disepelekan akan membawa musibah bencana.” (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)