PCNU Batang Panen 2 Ton Padi Organik dari Lahan 5 Ribu Meter
NU Online · Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:11 WIB
Muhammad Asrofi
Kontributor
Batang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang Jawa Tengah terus berupaya mewujudkan komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kemandirian petani, salah satunya melalui pertanian padi organik.
Pola padi organik yang dilakukan memasuki panen kedua pada Kamis (8/5/2025) oleh Kelompok Tani Kadang Tani Sarwo Tulus (KTST) di lahan milik Kiai Wahyudin, Desa Bandung, Kecamatan Pecalungan. Panen dari lahan seluas 5.000 meter persegi itu menghasilkan 2 ton padi jenis Umbul.
“Bertani organik membutuhkan keberanian. Pupuk dan pestisida dibuat sendiri. Ora tuku, ora utang, gawe dewe. Ini adalah bentuk kemandirian petani sekaligus ikhtiar menyelamatkan Ibu Pertiwi, sejalan dengan cita-cita NU: Merawat Jagad, Membangun Peradaban,” kata Wakil Ketua PCNU Batang bidang Pertanian, Kiai Turjangun kepada NU Online, Sabtu (10/5/2025).
Kiai Turjangun menjelaskan Kadang Tani Sarwo Tulus merupakan kelompok tani binaan Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PWNU Jawa Tengah. Di Batang, PCNU melalui LPP PCNU telah membina kelompok ini di berbagai MWCNU dan Ranting NU, sebagai bagian dari gerakan pertanian ramah lingkungan berbasis warga Nahdliyin.
Kiai Turjangun menyampaikan apresiasi atas inisiatif bertani organik yang digagas oleh Kiai Wahyudin. Menurutnya, bertani secara sehat dan ramah lingkungan merupakan bentuk nyata kontribusi NU dalam menjaga bumi dan masa depan generasi.
Ia berharap langkah ini akan menginspirasi lebih banyak petani di Batang untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia sintetis dan beralih ke metode yang lebih berkelanjutan.
“Kalau tanah sehat, tanaman sehat, hasil panennya juga sehat. Ini tentu akan berdampak baik bagi keluarga dan ketahanan pangan jangka panjang,” ujarnya.
Kiai Turjangun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus PCNU Batang, khususnya Ketua Tanfidziyah KH Ahmad Munir Malik dan Rais Syuriyah KH M Lutfi, yang terus memberikan dukungan dan dorongan agar semangat menyelamatkan bumi lewat pertanian.
Sementara itu, Kiai Wahyudin, pemilik lahan sekaligus pelopor pertanian organik di Desa Bandung, mengaku merasakan langsung manfaat bertani organik, baik bagi tanah maupun hasil panennya.
Baca Juga
Doa Petani saat Awal Menanam Padi
"Bertani organik ini saya rasakan betul manfaatnya. Tanah yang dulu keras sekarang mulai pulih, lebih gembur dan subur. Alhamdulillah, hasilnya cukup untuk kebutuhan dan kualitasnya lebih baik," ujar Kiai Wahyudin.
Kegiatan panen ini dihadiri Ketua MWCNU Pecalungan Kiai M Turmudzi, jajaran pengurus MWCNU dan Ranting NU Desa Bandung, serta perwakilan Ansor, Banser, dan penyuluh pertanian setempat.
Terpopuler
1
Hukum Vasektomi dalam Islam: Haram atau Boleh dalam Kondisi Tertentu? Ini Penjelasan Ulama dan Fatwa NU
2
Konflik India-Pakistan Memanas: Perang Dua Negeri Saling Balas di Tapal Batas
3
Indonesia Terlibat Uji Klinis Vaksin TBC M72, PDNU: Langkah Positif Atasi Gejala yang Berat
4
Ikhtiar Nenek Munira Menuju Ka'bah Bermodalkan Dua Petak Sawah
5
Mengurangi Kecelakaan di Jalan, Belajar dari Swedia
6
Meneladan Rasulullah: Empat Prinsip Utama untuk Membentuk Karakter Anak Sejak Dini
Terkini
Lihat Semua