Blitar, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Uama (PCNU) Kabupaten Blitar Jawa Timur mendorong Pemerintah Kabupaten(Pemkab) meningkatkan alokasi anggaran pendidikan dan pendidikan keagamaan dari APBD, baik untuk pemeliharaan sarana dan prasarana maupun peningkatan alokasi anggaran untuk kesejahteraan tenaga pendidikan keagamaan (guru ngaji) di Kabupaten Blitar.
“Ini penting karena para ustadz dan ustadzah itu sebagai ujung tombak pembinaan ahlaqul karimah anak-anak, maka juga harus diperhatikan dan tidak membedakan alokasi anggaran pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan maupun kementerian agama," kata mantan anggota DPRD Kabupaten Blitar ini.
Ajakan itu disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Blitar Mardain Rifa'i menjelang pelantikan PCNU masa khidmah 2018-2023 di kantornya, Senin (26/3).
Disamping itu, lanjutnya, PCNU minta kepada bupati Blitar untuk membuat peraturan daerah (perda) yang menjamin keberlangsungan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan madrasah diniyah ( madin) sebagai lembaga pendidikan non formal untuk memaksimalkan kegiatan pembelajarannya dalam rangka meningkatkan pendidikan karakter, ini yang di bidang pendidikan.
Sedangkan di bidang ekonomi, menurut Gus Dain panggilan akrabnya memfasilitasi dan mendorong optimalisasi kerja Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) sebagai media intraksi, komunikasi dan pembelajaran bagi calon-calon pengusaha nadliyin.
Ditambahkan, bidang sosial menurut Gus Dain, NU Blitar akan tetap konsisten terhadap subtansi Perda No 15 tahun 2008, tentang pelarangan dan penanganan prostitusi di seluruh Kabupaten Blitar yang diindikasikan hendak muncul kembali melalui sarana hiburan karaoke keluarga, pub, hotel, penginapan, sarana hiburan malam, dan sarana sejenisnya paska ditutupnya Lokalisasi resmi WTS.
“Ini kami tegaskan, karena memang ada indikasi ke arah sana," tambahnya.
Lalu di bidang kesehatan, PCNU minta Pemkab untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat dengan memperluas alokasi anggaran untuk masyarakat miskin Blitar supaya masuk menjadi peserta BPJS.
“Kami juga mengajak Pemkab Blitar kerjasama dengan Lembaga Kesehatan NU dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warga nahdliyin di pelosok wilayah Kabupaten Blitar," pintanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelantikan Kiai Syamsul Hadi menjelaskan seluruh persiapan acara sudah dipersiapakan secara matang termasuk akomodasi untuk menginap undangan dari PBNU dan PWNU Jawa Timur.
“Ketua Umum PBNU nanti hanya memberi pengarahan di hadapan 1500 undangan, sedangkan yang melantik nanti ketua PW NU Jatim. Dan mengingat padatnya acara, Kiai Said usai memberikan pengarahan langsung kembali ke Jakarta. (Imam Kusnin Ahmad/Muiz)