Jember, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember memberikan respon khusus terhadap penertiban pedagang kaki lima (PKL) di sekitar pasar Tanjung, Kabupaten Jember, yang dilakukan oleh Pemkab Jember, Senin (8/9) kemarin.<>
Menurut Wakil Ketua PCNU Jember, KH. Misbahussalam, penertiban dan penggusuran tersebut perlu dilakukan agar jalan yang menjadi akses ke pasar Tanjung dan sekitarnya, bisa dipergunakan sebagaimana mestinya oleh masyarakat umum.
“Pejalan kaki itu punya hak berjalan di trotoar. Mobil dan motor punya hak untuk melintasi jalan di sekitar pasar Tanjung. Selama ini, ‘kan jalan itu nyaris tertutup oleh PKL,” tanggapnya di kantor NU Jember, kemarin.
Kendati demikian, penggusuran tersebut perlu disertai dengan solusi yang baik bagi masa depan PKL. Sebab, stand kaki lima sudah menjadi mata pencaharian para pedagang selama bertahun-tahun.
Karena itu, katanya, PKL harus diberi tempat yang layak untuk jualan di lokasi lain. “Relokasi tidak boleh sembarangan. Harus juga memikirkan kelayakan letak dan lokasinya agar jualannya laku, sehingga mereka tidak kembali lagi ke tempat semula,” jelas H. Misbah.
Setelah puluhan tahun berjalan dan sekian kali pergantian bupati, PKL di sekitar pasar Tanjung tidak pernah bisa ditertibkan. Namun kemarin, Pemkab Jember berhasil mengosongkan ratusan rombong dan toko semi pernamen PKL yang berderet di jalan-jalan sekitar pasar Tanjung. Untuk keperluan tersebut, Pemkab Jember menurunkan 800 personel gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja, Polri, TNI, dan Brimob Polda Jatim. (Aryudi A. Razaq/Anam)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua