Daerah

Pelajar NU Buntet Gunakan Perangkat Modern Ilmu Falak

NU Online  ·  Rabu, 29 Januari 2014 | 05:16 WIB

Cirebon, NU Online
Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak IAIN Walisongo dan MANU Putra Buntet Pesantren Astanajapura, Cirebon mengadakan pelatihan arah kiblat dan pengenalan perangkat Falak dari yang paling sederhana hingga yang modern berbasis teknologi, Senin-Selasa (27-28/1).
<>
Sebanyak 75 peserta mempelajari dan mengaplikasikan teori Falak. Mereka terdiri dari utusan sejumlah sekolah di Buntet dan sekitarnya seperti MTsNU Putra, MTsNU Putri, MANU Putra, MANU Putri, dan beberapa peserta undangan lainnya.

Peserta pelatihan menerima materi terkait cara penghitungan arah kiblat dan cara penentuan arah kiblat dengan menggunakan sejumlah alat seperti kompas, segitiga kiblat, mizwala, dan theodolite.

“Pelatihan kali ini lebih dikonsentrasikan pada pengukuran dan penentuan arah kiblat dengan berbagai teori dan praktik langsung peserta,” kata seorang narasumber pelatihan Fitri Kholilah yang kini duduk sebagai mahasiswi jurusan Falak Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang.

Ketua bidang pendidkan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren KH Wawan Arwani dalam sambutannya di aula MANU Putra lantai 2 mengatakan, ilmu Falak mempunyai sejarah sendiri di Buntet Pesantren. Dahulu perkembangan ilmu Falak di Buntet Pesantren cukup pesat.

“Bahkan dulu pernah ada kiai pakar Falak Buntet Pesantren yang mampu menghitung usia daun dan memperkirakan tepat kapan daun itu akan jatuh. Hanya saja seiring waktu ilmu Falak meredup dan tenggelam dari dunia pendidikan dan pesantren. Selain berkurangnya tenaga ahli, ilmu Falak juga tidak terlalu diminati,” terang Kiai Wawan. (Khaerun Nufus/Alhafiz K)