Pembaretan Anggota Banser Mesuji Perkuat Militansi
NU Online · Sabtu, 3 November 2018 | 09:30 WIB
Eksistensi dan kiprah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Kabupaten Mesuji, Lampung terus menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Sampai dengan saat ini, kader Banser di kabupaten yang baru saja terpisah dari Kabupaten Tulang Bawang ini sudah mencapai lebih dari 1000 anggota yang tersebar di seluruh kecamatan.
Antusiasme generasi muda yang bergabung di Banser ini tak terlepas dari bukti nyata aktifitas sosial dan keagamaan yang dilakukan para anggota Banser dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Perkembangan positif ini juga tidak terlepas dari intensifnya Pimpinan Cabang GP Ansor setempat dalam melakukan pengkaderan di seluruh kecamatan.
Terbaru ini dalam suasana Hari Santri di Bulan Oktober 2018, PC GP Ansor Mesuji melakukan kegiatan Pembaretan Banser yang dilaksanakan di Desa Tanjung Raya, Rawa Jitu Utara. Dengan pembaretan ini diharapkan jiwa korsa dan militansi para kader Banser terus meningkat.
"Pembaretan Banser ini adalah upaya kami agar para kader Banser kita ini jiwa militansinya semakin kuat, komit menjaga NKRI, dan semakin kuat mengawal ulama," kata salah satu pengurus PC GP Ansor Mesuji, Agus Munawar tentang pembaretan yang diikuti oleh 176 peserta, Sabtu (3/11).
Agus yang juga ketua panitia pelaksana pembaretan tersebut mengungkapkan bahwa peserta pembaretan tidak hanya berasal dari Mesuji saja namun juga berasal dari Kabupaten Tulang Bawang.
Sementara itu Sekretaris Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Rawa Jitu Utara, Ahmad Luthfi kepada NU Online menegaskan, Ansor dan Banser di daerahnya siap berkiprah mempertahankan NKRI dan mengawal para ulama.
"Alhamdulillah kami menjadi bagian dari jutaan anggota Banser di Indonesia. Ansor dan Banser Mesuji sepenuh jiwa dan raga akan mengawal dan menjaga para ulama sekaligus mempertahankan kemerdekaan yang sudah kita rasakan saat ini," katanya.
Luthfi mengingatkan jika nikmat kemerdekaan tidak dijaga dengan baik, perpecahan selalu disulut, persatuan dipecah belah oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab dengan berbagai motif, maka bisa jadi Indonesia akan senasib dengan negara-negara di Timur Tengah yang selalu dilanda konflik.
"Kita akan sangat merasakan nikmatnya kemerdekaan kalau peperangan sudah menimpa kita. Sekali lagi mari pertahankan kemerdekaan. Jangan gampang terprovokasi oleh pihak-pihak yang melancarkan misinya walaupun bermotif agama," ajaknya.
Di era medsos saat ini, masyarakat khususnya warga NU harus selektif dan waspada dengan berbagai propaganda yang dilancarkan melalui dunia maya. Apalagi terkait dengan NU dan Banser yang saat ini secara masif terus di fitnah di media sosial.
"Mari rapatkan barisan untuk memerangi hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian. Jangan gampang percaya dengan berbagai informasi yang beredar. Anggota Banser jangan mudah terprovokasi," ajaknya. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua