Daerah

Pengayuh Becak di Gresik Pulang Membawa Senyum Usai Terima Sembako

Ahad, 12 April 2020 | 01:00 WIB

Pengayuh Becak di Gresik Pulang Membawa Senyum Usai Terima Sembako

Pengayuh becak menerima paket Sembako dari Satgas MWCNU Sidayu, Gresik. (Foto: NU Online/Rof Maulana)

Gresik, NU Online
Hampir seluruh sektor di Tanah Air mengalami pukulan akibat virus Covid-19. Tidak semata berimbas kepada kesehatan masyarakat, ekonomi warga juga turut terpukul. Bagi pekerja harian, nyaris tidak ada pemasukan, padahal harus menghidupi keluarga.
 
Keluhan tersebut sebagaimana dirasakan Sunarto, pengayuh becak di kawasan Alon-alon Gresik, Jawa Timur. Dia bersama rekan se’profesi’nya harus pulang dengan muka tertunduk lesu lantaran tidak ada hasil untuk bisa dibawa pulang. Alih-alih membawa hasil, bekal dari rumah akhirnya habis tanpa membawa keuntungan.
 
“Sudah berhari-hari saya tidak narik,” katanya kepada media ini, Sabtu (11/4). Padahal sebelum merebaknya virus Corona, dirinya telah kalah gesit dengan para ojek dalam jaringan atau online. 
 
Bagaimana orderan tidak sepi, kawasan alon-alon yang semula sebagai lokasi favorit sejumlah kalangan untuk berkumpul, sekarang tanpa penghuni. Para guru dan siswa yang sesekali menggunakan jasa becak, sudah lama libur. Kondisi diperparah dengan kian jarangnya orang yang lalu-lalang di sekitaran lokasi tersebut.
 
“Pokoknya akhir-akhir ini saya dan keluarga benar-benar tersiksa dengan kondisi yang ada,” ungkap bapak tiga anak ini.
 
Dan ketika Satgas NU Tanggap Covid-19 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sidayu Gresik menggelar pembagian sembilan bahan pokok atau Sembako, dirinya bersama yang lain bisa tersenyum.
 
“Benar-benar memberikan harapan saat pulang,” kata Suparman, pengayuh becak lainnya. Dengan membawa paket Sembako, keluarganya pasti akan senang dan bisa bertahan di tengah keterbatasan.
 
 
Tugas Bersama
Ketua Satgas NU Tanggap Covid-19 MWCNU Sidayu, Gus Ahmadin mengemukakan bahwa pandemi yang menimpa Indonesia dan dunia begitu berdampak bagi masyarakat di tingkat bawah. Banyak masyarakat yang kelihangan perkerjaan akibat virus Corona. Terlebih masyarakat yang hidupnya di jalanan, termasuk tukang becak.
 
“Pandemi Corona yang mewabah di Indonesia khusunya di Jawa Timur dan di Gresik menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melawannya. Baik dari pemerintah serta keterlibatan Ormas Islam seperti NU,” katanya.
 
Gus Ahmadin mengatakan ikhtiar bersama untuk membantu masyarakat secara langsung sangat perlu dilakukan. Sehingga Satgas Tanggap Covid-19 MWCNU Sidayu berupaya semaksimal untuk membantu masyarakat terutama bagi abang becak. 
 
“Kami membagikan ratusan Sembako kepada tukang becak di daerah Alun-Alun Sidayu,” ungkapnya.
 
Disampaikannya, di sinilah pentingnya NU sebagai jamiyah hadir untuk warganya dalam bidang sosial kesejahteraan. Jamiyah tidak hanya mengurusi ritual keagamaan, namun peran dan aksi adalah wujud kongkrit dari perjuangan. 
 
“Kehadiran kita begitu dirasakan mereka, meski hanya memberikan Sembako,” terangnya.
 
Di waktu bersamaan, Ketua MWCNU Sidayu, H Sholihun mengatakan bahwa apa yang dilakukan Satgas benar-benar dirasakan wong cilik, sehingga mereka menyadari manfaat menjadi bagian dari NU. 
 
“Dengan demikian, NU benar-benar dirasakan manfaatnya oleh jamaah di skala dan kelas apa pun, termasuk pengayuh becak,” katanya.
 
Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Gresik, H Mushoffa Azis memberikan apresiasi apa yang dilakukan Satgas NU Tanggap Covid-19 MWCNU Sidayu. Dalam pandangannya, hal tersebut merupakan gerakan memulihkan perekonomian warga. 
 
“MWCNU Sidayu berani tampil dan memberikan bantuan ke tukang becak ini bagian dari gerakan kami,” kata Mushofa Azis. 
 
Dirinya berharap kegiatan akan terus berlangsung sebagai ikhtiar meringanklan beban warga yang terimbas virus Corona.
 
 
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi