Daerah

Pengurus NU Hadapi Tantangan Berat

NU Online  ·  Senin, 30 Agustus 2004 | 03:22 WIB

Jogja, NU Online
Para pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di tingkat pusat hingga daerah dan desa, menghadapi tantangan berat dalam memberdayakan warga NU (nahdliyin).

"Tantangan berat itu terutama di bidang pendidikan, ekonomi dan dalam mengelola organisasi," ujar Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) NU Provinsi D.I. Yogyakarta Prof Dr Mas’ud Mahfud, pada pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) NU Kabupaten Bantul periode 2004 - 2009, di Bantul, Minggu.

<>

Menurut dia, meski selama ini NU telah terbukti tampil sebagai organisasi kemasyarakatan yang mampu berperan dalam menjaga ’ukhuwah wathoniyah’ (kerukunan dan kebersamaan bangsa), namun bidang pendidikan, ekonomi dan pengelolaan organisasi, masih menjadi tugas berat bagi para pengurusnya di masa sekarang dan mendatang.

Sebab, dengan memajukan tiga bidang itu, organisasi ini akan menjadi ’jamiah’ (organisasi) yang semakin besar dan semakin diperlukan di masyarakat, sambungnya.

Kata Mas’ud, selama ini NU memang telah banyak berperan dan memberikan sumbangsihnya bagi kepentingan bangsa dan negara. "Namun, sayangnya warga NU tidak memiliki pendapatan yang mencukupi, karena warga NU kurang menguasai bidang ekonomi," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Syuriah DPC NU Kabupaten Bantul KH Ashari Abta dalam sambutannya mengatakan, para pengurus NU harus mampu menghidupi dan membesarkan organisasi ini, dan jangan hanya ikut hidup dan meminta sesuatu di NU.

Menurutnya, menjadi pengurus NU harus dilandasi niat untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa melalui pelaksanaan program-program kerja yang nyata.

Pengurus DPC NU Bantul periode 2004 - 2009 yang dilantik, terdiri Ketua Suriah KH Ashari Abta dan Sekretaris Syuriah KH Jamal. Ketua Tanfidziyah Drs Damanhuri, Sekretaris Arif Iskandar, dan Bendahara Drs H Samirin.(mkf/an)