Grobogan, NU Online
Peringatan maulid Rasulullah SAW merupakan perintah Allah dalam surat Yunus ayat 58. Dengan lafal 'faraha', ayat itu menganjurkan umat Islam untuk menyatakan kebahagiaan dalam menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.
<>
Demikian disampaikan cucu Kiai Maemun Zubair, Gus Rojih Ubab dalam peringatan haul Kiai Ahmad Midkhol dan haflah khotmil Qur’an pesantren Al-Faqih desa Selo kecamatan Tawangharjo kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (10/2) malam.
Setiap kata dalam Al-Qur’an memiliki praktik berbeda kendati makna lafalnya sama. “Lafal faraha berarti gembira, surur juga bermakna gembira. Namun praktiknya berbeda. Faraha itu gembira yang diperlihatkan, sedangkan surur menyikapi kegembiraan tanpa diperlihatkan,” jelas Gus Rojih Ubab.
Diutusnya Nabi Muhammad SAW, lanjut Gus Rojih, kita diperintahkan untuk bergembira. Itulah mengapa orang NU memperlihatkan kegembiraannya dengan membaca Al-Barzanji dan berkumpul bareng di majelis, “Dan tidak membaca sendiri-sendiri di kamar,” tuturnya. (Asnawi Lathif/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Pola Hidup Positif Pasca-Ramadhan
2
Khutbah Jumat: Meraih Pahala Berlimpah dengan Puasa SyawalÂ
3
Khutbah Jumat: Syawal, Menjalin Silaturahmi dan Memperkokoh Persatuan Bangsa
4
Hukum Mengulang Akad Nikah karena Grogi
5
Kalahkan Australia 1-0, Timnas Indonesia Berpeluang Lolos Fase Grup Piala Asia U-23 2024
6
Sejarah Awal Berdirinya Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon
Terkini
Lihat Semua