Bekasi, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Bekasi memperingati Hari Pahlawan dengan menziarahi makam ulama-ulama lokal di wilayah tersebut pada (11/11). Bagi PMII, hal tersebut sebagai manifestasi kecintaan kepada ulama sekaligus menapaktilasi sejarah perjuangan ulama dalam berkiprah untuk agama dan bangsa.
"Kabupaten Bekasi sebagai kota Industri terbesar se-Asia Tenggara menjadi destinasi ekonomi bagi kaum urban dan imigran. Perkembangan industri yang pesat, ditambah menjamurnya kompleks-kompleks perumahan melahirkan berbagai masalah sosial keagamaan di tengah-tengah masyarakat," kata Adiyanto S.Wijaya, Ketua PC PMII Kabupaten Bekasi.
Dikatakan Adi, transformasi ideologi muncul seiring kuatnya arus urbanisasi. Paham-paham keagamaan "baru" cukup cepat menyebar terutama di kawasan industri dan perumahan. Fenomena ini yang kemudian menjadi kajian PMII.
"Momentum Hari Pahlawan harus kita jadikan sarana refleksi untuk menjaga warisan ideologi para ulama Ahlussunnah wal-Jama'ah. Menziarahi mereka adalah wujud cinta sekaligus untuk napak tilas sejarah perjuangan ulama dalam menegakkan agama dan mendirikan NKRI," ucap mahasiswa STAI Haji Agus Salim Cikarang.
Harapannya, lanjut Adi, para kader PMII sebagai generasi muda bangsa tidak lupa sejarah. Hal itu dilakukan PMII dari kampus yang kemudian dapat mencetak mahasiswa yang cinta ulama, cinta tanah air dan bangsa.
"Dan tatkala kita terjun di masyarakat kita bisa menjaga paham-paham dan tradisi keagamaan yang sudah lama berkembang di masyarakat," harapnya.
Makam ulama-ulama yang diziarahi diantaranya KH R. Ma'mun Nawawi Cibarusah, Mesjid Al Mujahidin Cibarusah markas Latihan Laskar Hizbullah, KH Dawam Anwar Tambun, KH M. Fudholi Cikarang, Pangeran Senapati Cibarusah, KH Muhajirin Bekasi, KH Noer Ali Bekasi. (Naseh Kamal/Abdullah Alawi)