Daerah

Perubahan UU 14/2005 Harus Lindungi Profesi Guru dan Dosen

NU Online  ·  Kamis, 3 Mei 2018 | 18:00 WIB

Perubahan UU 14/2005 Harus Lindungi Profesi Guru dan Dosen

KH Mohammad Mukri, Ketua PWNU Lampung (Foto: Istimewa)

Bandarlampung, NU Online
Ketua PWNU Lampung KH Mohammad Mukri angkat bicara terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang telah berusia lebih dari 10 tahun ini. Rektor UIN Raden Intan Lampung ini berharap rancangan perubahan ini mampu mengurangi disruption (goncangan) di era milenial.

Perubahan yang sangat cepat lanjutnya menuntut aturan yang mampu mengakomodir perubahan. Beberapa hal yang perlu disempurnakan dalam UU Guru dan Dosen tersebut diantaranya soal perlindungan hukum terhadap profesi guru dan dosen, penyederhanaan administrasi guru dan dosen serta peningkatan kesejahteraan guru honorer.

Menurut Prof Mukri, begitu ia biasa disapa, walaupun mendapat kritik dan kekurangan dibeberapa aspek, namun harus diakui UU Guru dan Dosen telah mampu memberikan sisi positif kepada guru dan dosen terutama yang berstatus ASN.

“Diantaranya peningkatan kesejahteraan guru dan dosen dibanding dengan zaman orde baru,” kata Prof Mukri saat hadir pada  Seminar Penelitian Empirik RUU Perubahan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang diselenggarakan di Ruang Sidang Rektorat UIN Raden Intan Lampung, Kamis (3/5).

Prof Mukri memberikan apresiasi kepada Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang menginisiasi RUU Perubahan UU Guru dan Dosen untuk disusun menyesuaikan perkembangan zaman.

Staf Ahli Komite III DPD RI, Diah Aryani Prasetyastuti menjelaskan bahwa kegiatan seminar tersebut ditujukan untuk mencari masukan, kajian akademik dalam rangka usul inisiatif RUU Perubahan UU Guru dan Dosen yang diinisiasi oleh DPD RI. Ia berharap hasil seminar tersebut dapat menjadi bahan bagi penyusunan naskah akademik dan penyusunan draft RUU Perubahan UU Guru dan Dosen.

Sebagai pemateri pada kegiatan tersebut  adalah Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Alamsyah dan beberapa ahli pendidikan seperti  Hj Nirva Diana dan Teguh. Seminar ini dimoderatori oleh Jejen Mustafa. (Puji RS/Muhammad Faizin)