Daerah

Pesantren Al-Qudsiyyah Mesuji Dirikan SMP Takhassus Qur'an

NU Online  ·  Selasa, 7 Mei 2019 | 05:00 WIB

Mesuji, NU Online
Dalam rangka lebih menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an pada generasi muda, Yayasan Pesantren Al-Qudsiyyah yang berada di Desa Sidang Gunung Tiga, Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji, Lampung mendirikan lembaga pendidikan formal yakni SMP Takhassus Qur'an.

Pengasuh pesantren yang juga Ketua Jam'iyyatul Qura wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kabupaten Mesuji Kiai M. Ali Qusyairi Al Hafidz menambahkan, SMP ini didirikan untuk lebih membentengi dan membekali para siswa dan santri dengan ilmu dan nilai-nilai akhlak yang Qur'ani,

"SMP Takhasus Qur'an berusaha menyiapkan kader-kader para penghafal Al-Qur'an yang berprestasi, mandiri, memiliki jiwa kepemimpinan dan menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an," ungkapnya, Senin (6/5).

Yayasan yang ia asuh ini juga memiliki beberapa unit pendidikan yang difokuskan untuk memperdalam Al-Qur'an. Dengan motto Hidup Bersama Al Qur’an, yayasan ini terus berkomitmen mengkader para penghafal Al-Qur'an 30 juz.

Di antara unit pendidikan yang dimiliki pesantren yakni pesantren tahfidz, TPQ Al-Qudsiyyah dengan metode Yanbu'a, Madrasah Diniyyah, dan PAUD TK Muslimat.

"Program ini hadir dengan semangat pengembangan terhadap intelektual dan spiritual santri yang merupakan agent of change (agen perubahan) dengan landasan pembekalan Al-Qur’an yang berhaluan Ahlussunah wal Jama'ah, Nahdlatul ulama," tambah Kiai yang juga alumni Pesantren Yanbu'u Qur'an, Kudus, Jawa Tengah ini.

Berkat wasilah dan do’a, semangat dari para pengurus, tim pendidik serta kepercayaan dari masyarakat, keberadaan lembaga ini terus berkembang dengan baik. Perkembangan lembaga Qur'ani ini diharapkan mampu menjadikan lingkungan sekitar lebih sejuk dengan nuansa Qur'an dalam kehidupan masyarakat.

"Degradasi moral anak bangsa harus dicegah dengan nilai-nilai yang terkandung dan diwahyukan Allah dalam Al Qur'an. Kita harus mendukung pogram pendidikan karakter yang selama ini dicanangkan pemerintah seperti melalui K-13," ajaknya.

Dengan dukungan dari segenap elemen, ia berharap akhlak generasi muda akan mencontoh Rasulullah dan tidak akan terjadi lagi tragedi yang mencoreng dunia pendidikan tanah air. (Ahmad Lutfi/Muhammad Faizin)