Daerah

Pesantren Riyadlush Sholawat Berawal dari Langgar

NU Online  ·  Sabtu, 9 Agustus 2014 | 09:02 WIB

Majalengka, NU Online
Pesantren Riyadlush Sholawat lahir dari sebuah langgar kecil di dusun Bangbayang Hilir desa Cieurih kecamatan Cipaku kabupaten Ciamis. Dengan lima santri asuhan Kiai Nana Kusdiana Najmudin pada 2005, sebuah pesantren selanjutnya mulai menjalankan aktifitasnya.
<>
Awalnya mereka beraktifitas mengaji Al-Qur’an seperti lazimnya pendidikan sebuah langgar. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya rumah milik Kiai Nana difungsikan sebagai pesantren.

Pesantren Riyadlush Sholawat terus melanjutkan aktifitasnya hingga berkembang pesat dari tahun ke tahun dengan mempertahankan kekhasannya sebagai pendidikan salaf. “Sudah 9 tahun lamanya, pesantren ini mengembangkan ajaran kitab-kitab Islam,” Dede Rusyadi (5/8).

Sementara pada 2009 pesantren Riyadlush Sholawat melebarkan sayap pendidikannya dengan mendirikan SMP Plus Ma’arif NU Cipaku. “SMP Plus ini cukup menarik karena mengajarkan kitab kuning kepada pelajar dengan metode terbaru,” kata Dede yang dipercaya sebagai Kepala Tata Usaha SMP Plus Ma’arif  NU Cipaku.

Pengurus pesantren asuhan Kiai Nana pada tahun ini berencana mendirikan SMK dalam rangka memberikan keterampilan khusus bagi para santri, tandas Dede. (Aris Prayuda/Alhafiz K)