Daerah

Peserta Makesta IPNU-IPPNU Klumpit Diskusi “Man Jadda Wajada”

NU Online  ·  Ahad, 22 Juni 2014 | 18:27 WIB

Kudus, NU Online
Sebuah truk besar secara berangsur mengangkut para pelajar dari tujuh dukuh. Mereka berdiri di atas kendaraan angkutan tersebut, menempuh perjalanan 20 menit. Siswa berusia belasan tahun ini merupakan peserta masa kesetiaan anggota (Makesta) Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabuaten Kudus, Jawa Tengah.
<>
Seperti tahun-tahun sebelumnya, para pengurus Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Klumpit memanfaatkan musim liburan sekolah kali ini dengan Makesta di Gedung MWC NU Kecamatan Gebog, Kudus, Jumat-Ahad (20-22/6).

Program pengaderan ini diikuti 80 pelajar MTs-MA se-Desa Klumpit. Tema acara bertajuk “Membangun Generasi Muda Aktif, Kreatif dan Inovatif Berwawasan Aswaja”.

Menurut Ketua PR IPNU Klumpit Muhammad Ridwan, Makesta ini berorientasi melahirkan kader yang mampu mencipta, dan bukan dicipta. Di tengah masa yang penuh ancaman ideologi non-Aswaja ini para pelajar NU bisa tetap menciptakan gebrakan baru bernilai Aswaja.

“Generasi muda kita yakni para pelajar NU, aktif berarti selalu bergerak, kreatif dan inovatif berarti mencipta hal-hal baru yang membanggakan. Dan Aswaja adalah ideologi yang harus kita pegang teguh,” kata Ridwan.

Selain berisi umumnya materi pengaderan, peserta Makesta menggelar nonton bareng (nobar) film “Negeri Lima Menara”. Film ini dipilih karena memiliki kemiripan nilai dengan dunia IPNU-IPPNU. Selanjutnya, para peserta diajak diskusi bersama membahas pesan apa saja yang ditangkap dari film tersebut.

“Kisah para tokoh dalam film yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, lalu berkumpul mondok di satu pesantren demi meraih ilmu dan mimpi, mirip dengan kita, para aktivis yang juga datang dari berbagai kalangan kemudian berkumpul di organisasi IPNU-IPPNU ini, dalam rangka belajar, berjuang dan bertakwa,” tutur Ridwan.

Selanjutnya, sambungnya, di hari depan juga kita pasti akan berpisah lagi seperti di film itu, untuk meraih cita-cita di tempat berbeda, namun tetap memiliki ikatan persaudaraan yang kuat. “Man jadda wajada (siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil) menjadi simpul dalam berjuang baik meraih mimpi pribadi maupun oraganisasi. Karena itu setelah nobar, kita akan mengadakan diskusi tentang nilai-nilai dalam film ini, biar dapat meneladaninya. Begitu,” ujar Ridwan.

Mengenai lokasi Makesta yang cukup jauh dari sekretariat pimpinan ranting, Ridwan yang juga aktif di Corp Brigade Pembangunan (CBP) mengungkap bahwa ini ditentukan agar para peserta yang mayoritas belum pernah mengikuti kegiatan ini dapat pengalaman dari luar desanya.

“Biar tidak seperti katak dalam tempurung, kan kasian juga. Sekaligus dengan ini kita juga memperkenalkan MWC NU Gebog yang mereka miliki,” papar Ridwan. (Istihaiyyah/Mahbib)