PMII Bandung Yakinkan Mahasiswa Baru soal Aswaja
NU Online · Senin, 1 September 2014 | 23:10 WIB
Bandung, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terus menjalankan proses kaderisasi, di antaranya dengan cara menjaring mahasiswa-mahasiswa baru pada momen masa orientasi, khususnya di Perguruan Tinggi Islam.
<>
Rahmat Hidayatullah, Ketua 1 Bidang Pengaderan PMII UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengatakan, dalam memenuhi usaha ini di tubuh PMII perlu adanya perekrutan kader-kader anggota baru. Seperti halnya yang dilakukan oleh PMII Cabang Bandung yang memanfaatkan momen orientasi mahasiswa baru.
“Masa-masa orientasi mahasiswa baru sangat efektif dan strategis. Apalagi PMII sebagai organisasi pengaderan tentu memanfaatkan momen ini untuk merekrut kader-kader baru,” ujarnya saat menjaga stan PMII di sela-sela Orientasi Pengenalan Akademik (Opak) di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat.
Teknis penjaringan calon anggota baru, menurut mahasiswa Fakultas Ushuluddin ini mengungkapkan, mahasiswa setidaknya sadar dengan kondisi kampus dengan cara memberikan pernyataan-pernyataan kritis soal cakrawala kampus, baik itu di tataran birokrasi maupun organisasi-organisasi kemahasiswaan. “Baru diberikan formulir pendaftaran anggota baru,” cetusnya.
Rahmat meyakini, penjaringan anggota baru pada masa orientasi menurutnya sangat efektif. “Kita menempatkan koordinator-koordinator anggota PMII di tempat-tempat strategis lingkungan kampus,” tambahnya kepada NU Online, Sabtu sore lalu (30/8).
Selain itu, strategi tim bidang pengaderan dalam merekrut anggota baru, di antaranya dengan cara membawa trik primordial, misalnya hubungan kedekataan kerabat, karena adanya persamaan jurusan, asal pondok pesantren, asal pondok sekolah atau asal daerah, dan lain-lain.
Supaya mahasiswa baru yakin bahwa pilihannya mengikuti PMII itu tepat, Rahmat meyakinkan kepada mahasiswa untuk dapat masuk ke PMII. Misalnya ia mencontohkan memberi pengarahan berfikir kritis kepada mahasiswa baru seputar kondisi kampus lewat diskusi terbuka.
“PMII kan ideologi ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) kita meyakinkan kepada mereka yang notabene mereka yang berasal dari latar belakang kultur ahlussunnah atau nahdliyyin,” imbuh santri pesantren Al-Ihsan, Bandung.
Berangkat dari tujuan PMII yang berbudi pekerti luhur dalam menjaga keutuhan NKRI, Rahmat mengharapkan kepada calon anggota baru supaya memahami kondisi dalam kampus sebagai objek strategis yang ia ibaratkan sebagai miniatur negara.
“Minimal mereka sadar sebagai atas peran, fungsi dan objek kajian mahasiswa dalam berfikir kritis,” pungkasnya. (Muhammad Zidni Nafi’/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua