Daerah

PMII Blitar Kecam Keras Tindakan Represif Kepolisian di Madura

NU Online  ·  Sabtu, 7 Desember 2013 | 08:16 WIB

Blitar, NU Online
Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blitar, Jawa Timur mengutuk dan mengecam keras tindakan aparat kepolisian yang menangkap kader PMII se-Madura. Polisi menangkap mereka saat menyampaikan aspirasi dan pendapat  terkait kunjungan Presiden SBY ke Madura.
<>
Kami menggugat tindakan aparat keamanan yang telah merampas hak penyampaian aspirasi dan pendapat di depan publik, ujar Ketua PC PMII Blitar Mahatir Muhammad kepada NU Online, Jumat (6/12).

Menurutnya, tindakan represif polisi telah menciderai nilai-nilai demokrasi dalam bernegara dan melanggar hukum khususnya UU No. 9 Tahun 1998. “Seharusnya pihak aparat keamanan menjunjung tinggi  nilai-nilai demokrasi dan penyampaian aspirasi sahabat PMII se-Madura yang menyuarakan aspirasi rakyat,’’ katanya.

“Apabila dalam waktu 24 jam sahabat-sahabat PMII Madura tidak dilepaskan, maka PMII Blitar siap mengerahkan ratusan kadernya untuk menjemput sahabat-sahabat kami yang ditangkap,” tegas Mahatir Muhammad.

Ia menambahkan, PMII Blitar meminta rezim SBY-Boediono mundur bila mereka antikritik. Rezim ini harus sadar diri, mereka dibiayai rakyat untuk menjalankan pemerintahan. Jadi, apabila kinerjanya dinilai kurang baik, maka sangat wajar kalau rakyat menyampaikan aspirasi, kritik, maupun saran kepada rezim SBY-Boediono. (Ika/Alhafiz K)