Kubu Raya, NU Online
Peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama yang bertepatan pada tanggal 31 Januari masih terasa hingga saat ini. Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya ratusan warga dan tokoh agama pada kegiatan PMII Masuk Kampung. Acara dipusatkan di Desa Sungai Enau, Kubu Raya, Kalimantan Barat sekaligus penutupan kegiatan.
Peringatan Harlah ke-93 NU diawali shalat isya berjamaah di masjid Lembaga Pendidikan Nurul Ulum. Pendiri pesantren yaitu Kiai Abdul Kholis, pengasuh pesantren yakni Kiai Ahmad Yani, dan juga Bapak Halim selaku kepala dusun ikut andil memeriahkan kegiatan ini.
Mustofa selaku Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat IAIN Pontianak berharap kepada masyarakat setempat untuik dapat menerima keberadaan para mahasiswa. “Misal kami mengadakan kegiatan kembali, mohon diterima lagi,” katanya saat sambutan, Ahad (17/2). Dirinya juga mohon maaf jika selama kegiatan mengabdi terdapat kesalahan, lanjutnya,
“Hadirnya mahasiswa PMII IAIN Pontianak merupakan kebanggaan bagi kami,” kata Bapak Halim. Kehadiran mahasiswa juga diharap memacu warga desa agar dapat menempuh pendidikan tinggi, lanjutnya.
Baginya, aktif berorganisasi dapat membentuk diri untuk melampaui batas dan memperbaiki pola piker. “Organisasi itu penting karena kita hidup dengan masyarakat, sehingga kepintaran bisa untuk semua orang,” jelasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan istighatsah yang dipimpin Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum, Kiai Ahmad Yani.
Kiyai Kholis saat memberikan mauidhah berharap acara berjalan sukses. Dirinya juga menceritakan perjalanan aktif di PMII dan NU ketika berada di Bangkalan, Jawa Timur.
Dirinya berpesan agar para mahasiswa masuk NU secara totalitas. “Peserta PMII masuk kampung hendaknya menjadi pribadi yang benar-benar NU,” katanya.
Dan di akhir mauidlah, dia juga mengingatkan akan tantangan zaman yang demikian berat. Kunci untuk dapat melewati aneka ancaman tersebut adalah menjaga akhlak ulama. “Kita harus mengikuti jejak para ulama,” tandasnya. (Lina Eva/Ibnu Nawawi)