Daerah

PMII Solo: Pemikiran Mahbub Djunaidi Masih Relevan Hingga Kini

NU Online  ·  Kamis, 7 Maret 2019 | 06:00 WIB

PMII Solo: Pemikiran Mahbub Djunaidi Masih Relevan Hingga Kini

Diskusi pemikiran Mahbub Djunaidi, di Solo

Solo, NU Online
Belasan orang yang terdiri dari anggota dan kader PMII Rayon Ranggawarsita serta mahasiswa umum dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengadakan diskusi pemikiran dari sosok Mahbub Djunaidi. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (6/3) sore di Gazebo Fakultas Ilmu Budaya (FIB) tersebut bertajuk Transplantasi Pemikiran Mahbub Djunaidi

Panitia diskusi Nuno Yusuf Kirana menyampaikan, forum sebagaimana diskusi pemikiran tokoh tersebut merupakan agenda rutinan diskusi di kalangan PMII Rayon Ranggawarsita.

"Diskusi seperti pada sore ini merupakan agenda rutin satu kali dalam seminggu, selain kegiatan bedah buku. Membicarakan sosok Mahbub Djunaidi pada kesempatan kali ini harapannya menjadi ajang napak tilas tentang pemikiran demi pemikirannya selama hidup," terang Mahasiswa jurusan Sastra Indonesia tersebut.

Selaku pemantik dalam kegiatan tersebut, Rio salah satu pegiat literasi di Kota Solo menyampaikan, diskusi tokoh seperti sosok Mahbub Djunaidi sangatlah penting bagi kalangan aktivis PMII.

"Kita tahu Mahbub merupakan sosok ketua pertama PMII dan memimpin selama tujuh tahun. Salah satu langkah untuk meneladani pemikiran beliau untuk saat ini adalah membaca karya-karyanya seperti novel, roman maupun kolom yang pernah ditulisnya," jelas Rio. 

Dikatakan, selain dikenal sebagai sang pendekar pena, ia juga dikenal sebagai politisi ulung, sastrawan, jurnalis dan organisatoris.

Agung, salah seorang mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah UNS walaupun ia bukan anggota PMII, tapi sangat antusias di dalam forum. "Ketika saya membaca publikasi informasi dari beberapa teman terkait acara sore ini, saya begitu penasaran akan sosok Mahbub Djunaidi, apalagi ada materi sebagai pengantar. 

"Bagi saya ini adalah momentum bagaimana sosok Mahbub Djunaidi dijadikan sebagai sosok teladan dengan pelbagai rekam jejak sejarah yang pernah ada," terang Agung.

Dikatakan, pemikiran Mahbub Djunaidi masih sangat begitu relevan sampai saat ini, tak terlekang oleh zaman. Terutama melalui banyak tulisan yang pernah ia tulis--tatkala secara zaman, ia hidup di era orde lama dan orde baru. 

"Terlebi, untuk saat ini, banyak karyanya yang sudah diterbitkan lagi dan mudah untuk ditemukan sebagai referensi maupun bahan kajian," ungkap Agung. (Joko Priyono/Muiz)