Daerah

PMII Sumbar Akan Kawal Pemilu Damai

NU Online  ·  Selasa, 12 Februari 2019 | 11:00 WIB

PMII Sumbar Akan Kawal Pemilu Damai

Pelanntikan PKC PMII Suamatera Barat

Padang, NU Online
Mantan Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Padang Pariaman Rodi Indra Saputra dilantik menjadi Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sumbar. 

Pelantikan Pengurus PKC PMII Sumbar periode 2018-2020 oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PMII Sabolah Al Kalamby berlangsung Senin (11/2) di aula LPMP UNP Padang.

Ketua PKC PMII Sumbar Rodi Indra Saputra menyebutkan, kader PMII harus berperan aktif dalam menyukseskan Pemilu 17 April 2019 mendatang. PMII harus kawal pelaksanaan Pemilu sehinga tercapai kedamaian selama pelaksanaan Pemilu tersebut.

Menurut Rodi, PKC PMII Sumbar merupakan PKC termuda di Indonesia. Walaupun masih muda, PMII Sumbar terus berupaya untuk menjadi yang terbaik di Indonesia. Hingga kini, PKC Sumbar sudah memiliki 3 orang ketua. Masing-masing Afriendi, Depi Muliadi dan Rodi Indra Saputra. Pelantikan bertemakan, "Perkuat ukhuwah Insaniyyah sebagai implementasi Hablu minan nas dan Pemilu 2019, Menuju Indonesia Damai".

PKC PMII Sumbar yang dilantik terdiri dari Ketua Umum Rodi Indra Saputra, Wakil Ketua M. Syarif, M. Jamil dan M.Danil Kharlis. Sekretaris Jupmaidi Ilham, Wakil Sekretaris Nasbi Putra Sahdil, Mayhendra dan Afnita Yeni. Bendahara Yunita Fadhila, Wakil Bendahara  Selfi Anggraini, Merini Melasari dan Yovi Alfajri.

Selain itu, juga dilantik bidang-bidang seperti Bidang Kaderisasi & Pengembangan SDM, Bidang Kajian Intelektual, Bidang Informasi dan Hubungan Antar Lembaga, Bidang Pengabdian Masyarakat, Bidang Kajian Keislaman dan Hubungan Lintas Agama, Bidang Kajian Hukum dan Advokasi. Juga dilantik Badan Semi Otonom Korps PMII Putri (Kopri) Sumbar diketuai Rizka Adila, sekretaris Rahmi Novrian Martin dan Bendahara Sofia.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PMII Sabolah Al Kalamby mengatakan, lambat laun pemerintah mulai merasakan pentingnya organisasi kemahasiswaan seperti PMII dan organisasi kelompok Cipayung lainnya hadir di kampus-kampus. 

Hal ini disadari setelah banyak munculnya kelompok-kelompok mahasiswa dan tamatan perguruan tinggi yang anti Islam, atau anti dasar negara Indonesia. Sehingga pergerakan kelompok-kelompok mahasiswa tersebut mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Peran PMII di dalam kampus-kampus mulai dirasakan penting. Terutama melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang selalu mencintai keislaman dan sekaligus mencintai keindonesian.  Peran dan tugas PMII adalah menyebarkan Islam Ahlussunnah Waljamaah, Islam rahmatan lil alamin," kata Sabolah.

Dikatakan, saat ini sudah ada 230 cabang dan 17 cabang persiapan PMII di seluruh Indonesia. Walaupun kuantitasnya sangat menggembirakan, namun yang juga penting dipikirkan adalah bagaimana meningkatkan kualitas kader, kuantitas harus diimbangi dengan kualitas kader.

"Mempersiapkan alumni PMII agar dapat mengisi dan menempatkan diri di berbagai bidang kehidupan pada 10 hingga 20 tahun ke depan. Jika ingin kader PMII menempati posisi dan berperan aktif di berbagai sektor kehidupan dan harus disiapkan sejak dini," pungkasnya.  (Armaidi Tanjung/Muiz