Daerah

PMII Taswirul Afkar Peringati Harlah dengan Diskusikan Aswaja

NU Online  ·  Sabtu, 22 September 2018 | 05:00 WIB

Surabaya, NU Online
Gerakan radikal yang mulai masuk di dunia kampus tentunya harus diwaspadai. Di sinilah peran mahasiswa, termasuk Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai agen kontrol untuk memastikan gerakan yang membahayakan tersebut dapat dicegah.

Untuk meminimalisir gerakan itu, Pengurus Komisariat (PK) PMII Taswirul Afkar, Surabaya menyelenggarakan diskusi. Kegiatan yang berbarengan dengan peringatan hari lahir organisasi ekstra kampus di kampus tersebut sebagai sarana memantapkan keberadaan kader berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

Ketua Komisariat PMII Taswirul Afkar, Taufik Hidayat menegaskan, kader PMII harus peka terhadap isu-isu yang terjadi di tengah masyarakat. “Juga harus menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan,” katanya, Sabtu (22/9).

Dirinya berharap di usia tujuh tahun keberadaan PMII Taswirul Afkar tetap konsisten dalam menjaga ukhuwah kebangsaan. Di samping itu,  Zainul Arifin selaku pengurus Mabimkom mengatakan, PMII Taswirul Afkar harus memiliki gerakan nyata dalam mengawal dan mendampingi masyarakat

Tak hanya itu, Cak Inunk, sapaan akrabnya berharap sumbangsih nyata kader PMII di kampus ini. "Ya harus memberikan kontribusi rill terhadap perkembangan dan kemajuan Sekolah Tinggi Agama Islam Taswirul Afkar," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan pentingnya distribusi kader. "Kader PMII harus bisa menempati pos-pos strategis di tengah masyarakat dan kampus," ungkap deklator PMII Taswirul Afkar ini.

Pada kegiatan tersebut diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan memutar video documenter. (Hisam Malik/Ibnu Nawawi)