Daerah

Polda Jateng Minta Mahasiswa UIN Semarang Selektif Pilih Informasi

Ahad, 1 September 2019 | 16:30 WIB

Polda Jateng Minta Mahasiswa UIN Semarang Selektif Pilih Informasi

Kasubdit Binpolmas Dit Binmas Polda Jateng AKBP Bambang Purwadi (foto: UIN Wali Songo)

Semarang, NU Online
Kasubdit Binpolmas Dit Binmas Polda Jateng AKBP Bambang Purwadi menyampaikan, era saat ini adalah era generasi milenial yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan dan dinamika teknologi informasi. 
 
"Tentunya tantangan yang di hadapinya akan lebih beragam dan lebih dasyat, terutama pengaruh kuat dari kecepatan akses dunia informasi melalui internet, termasuk media sosial," ujarnya.
 
Hal itu disampaikan saat dirinya mengisi kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang dengan tema Generasi Milenial Perkembangan Teknologi dan Kesatuan Bangsa berlangsung di Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Kamis (29/08).
 
Dikatakan, menghadapi tantangan itu, mahasiswa harus lebih cerdas dan dewasa dalam menyikapi informasi, terutama melalui internet.
 
“Diharapkan generasi milenial ini bisa lebih cerdas dan dewasa untuk menyikapi secara arif dan bijaksana terhadap segala hal informasi yang datang melalui internet," jelas Bambang.
 
Menurutnya, mau tidak mau dan sebuah keniscayaan generasi milenial sekarang harus ‘melek’ dan sadar serta terhadap dunia internet. Jika kita tidak familiar terhadap dunia internet, maka sangat mungkin kita menjadi korban ‘penjajahan’ dunia teknologi informasi. 
 
"Apabila ini terjadi pada generasi milenial, maka dapat mengganggu kesatuan bangsa dan stabilitas nasional.” ungkapnya.
 
Dalam rilis yang diterima NU Online, Sabtu (31/8) Rektor UIN Wali Songo Semarang, Prof Imam Taufiq mengatakan, sebagai generasi milenial, mahasiswa harus mampu menyaring segala informasi yang diterima.
 
“Saat ini banyak sekali berita hoaks, sehingga kita harus bisa memilih info yang akurat. Bagaimana generasi milenial menanggapi banyaknya arus informasi yang masuk,” ujarnya.
 
Ia juga berharap agar para mahasiswa dapat bersikap lebih dewasa. ”Kalian sudah bukan lagi pelajar, tetapi meningkat statusnya menjadi mahasiswa. Diharapkan kalian dapat menjadi mahasiswa yang dinamis, kritis, dan kreatif sehingga dapat menghasilkan ide-ide baru yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa,” tegasnya.
 
Kuliah umum mahasiswa baru diikuti 2.200 mahasiswa baru dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ushuluddin dan Hujmaniora, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
 
Editor: Muiz