Praktik Wawancara, Jurnalis Madrasah Kunjungi Sentra Kerajinan
NU Online · Ahad, 17 November 2013 | 01:02 WIB
Jepara, NU Online
Peserta pelatihan jurnalistik MTs Darul Ulum Desa Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mempraktikkan wawancara dengan mengunjungi sentra kerajinan yang berada disekitar madrasah.
<>
Jurnalis yang berjumlah 19 siswa itu dibagi menjadi empat kelompok. Satu kelompok yang terdiri dari 4 dan 5 kelompok masing-masing mengunjungi perajin pande besi, kerupuk bawang di desa Purwogondo dan konveksi serta makam Bupati Tjitrosomo di desa Sendang.
Pembina Jurnalistik, Ani Rosita, mengatakan kegiatan tersebut untuk mempraktikkan teori jurnalistik, khususnya wawancara, yang diperoleh jurnalis setiap Jumat.
“Ini adalah tindak lanjut jurnalis setelah kegiatan Jambore Satu Muharram (Jamturam) awal November kemarin yang juga melakukan wawancara,” kata Ani disela-sela praktik, Jumat (15/11).
Dipaparkannya, saat Jamturam mereka wawancara dilingkup madrasah sendiri. Berikutnya jurnalis juga perlu praktik dengan narasumber yang lain. “Tujuannya tentu mengasah keberanian mereka wawancara dengan orang yang belum dikenal,” urainya.
Kelompok pertama, yang diketuai Indah Fikriyah menyatakan dirinya bersama timnya mengaku senang pembelajaran jurnalistik langsung ke sumber sasaran. Dengan wawancara langsung ia bisa mengasah keberaniannya untuk bertanya. Disamping itu Indah pun tahu tak jauh dari madrasahnya terdapat perajin kerupuk bawang.
“Ternyata di Purwogondo ada perajin kerupuk bawang yang setiap harinya memproduksi 20 sak. Dan pemasarannya selain di Kalinyamatan sendiri juga di Jepara maupun Kudus,” jelasnya.
Hal senada dikemukakan Chalimah, kelompok kedua yang mewawancarai perajin pande besi. Ia bersama timnya takjub dengan produk pande besi buatan Sufaat yang laku di pasaran lokal, nasional maupun internasional.
Hal lain juga dikemukakan Ayu Silvia Devi, ketua tim liputan makam Tjitsomo dan Maya Maela Shofa yang meliput perajin konveksi. Rata-rata mereka lebih senang terjun langsung ke lapangan ketimbang menerima teori di kelas.
Menanggapi hal itu, Ani menambahkan materi akan tetap disampaikan kepada peserta didiknya. Materi-materi tersebut menurutnya merupakan modal mereka untuk praktik. “Semisal berita kami terlebih dahulu memberi materi wawancara maupun penulisan berita. Begitu juga dengan ragam-ragam jurnalistik yang lain,” imbuhnya.
Melalui teori dan praktik pihaknya berharap peserta didik yang menekuni ekskul jurnalistik selain menguasai ranah teori harapannya juga bisa mempraktikkannya. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua