Daerah

Puluhan Santriwati PP Sabiluttaibin Ikuti Pelatihan Pengolahan Lele

NU Online  ·  Rabu, 6 Desember 2017 | 16:34 WIB

Probolinggo, NU Online
Puluhan santriwati Pondok Pesantren (PP) Sabiluttaibin Desa Sumberkerang Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, Selasa (5/12) mendapatkan pelatihan pembuatan aneka olahan lele dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo.

Pelatihan olahan lele yang diberikan diantaranya kripik lele, abon lele, krupuk lele dan lain sebagainya. Para santriwati ini dilatih oleh instruktur Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Jatiratu Desa Randupitu Kecamatan Gending.

Pengasuh PP Sabiluttaibin Kiai Wahyu Supono menyambut baik pelatihan yang diberikan oleh Pemkab Probolinggo kepada santrinya. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat sekali dalam rangka memberikan ketrampilan kepada santrinya sebagai bekal di lingkungan pesantren maupun ketika kembali kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan pelatihan ini bisa dipahami dan dikuasai dengan baik oleh para santri sehingga mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik saat berada di pondok maupun ketika kembali di tengah-tengah masyarakat,” harapnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Nanang Trijoko Suhartono mengatakan pelatihan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkab Probolinggo dalam rangka untuk mengentaskan angka pengangguran di kalangan generasi muda. Sekaligus mencetak calon wirausaha muda dari kalangan santri pondok pesantren.

“Jika sudah memiliki usaha produktif, tentunya akan berdampak kepada peningkatan dan pemerataan ekonomi. Hal ini tentunya sejalan dengan program Pemkab Probolinggo dalam rangka untuk mencetak santri entrepreneur di kalangan pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Menurut Nanang, pelatihan aneka pengolahan lele ini bertujuan untuk meningkatkan SDM santri pondok pesantren di dalam hal kewirausahaan. Sehingga memiliki bekal ketrampilan agar tidak hanya mampu menguasai ilmu agama saja.

“Dengan pelatihan ini setidaknya santri mampu memenuhi kebutuhan sendiri dan berusaha untuk menjadi seorang pengusaha sehingga bisa meningkatkan perekonomian, khususnya di lingkungan pondok pesantren,” terangnya.

Nanang menambahkan bahwa selama ini PP Sabiluttaibin memang melakukan budidaya lele. Namun mereka selalu gagal dalam hal pengolahan lele yang dihasilkannya. Sehingga saat ini berupaya bagaimana mampu belajar untuk membuat aneka pengolahan lele.

“Alhamdulillah, bakan bakunya mudah didapat karena memang sudah ada budidaya lele disini. Harapannya dari kegiatan ini mampu mencetak calon wirausaha baru dari kalangan santri,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)