Daerah

PWNU Jateng: Jangan Jadikan Medsos Wasilah Keburukan

NU Online  ·  Senin, 28 November 2016 | 07:21 WIB

Jepara, NU Online
Dampak positif dan negatif media sosial (medsos) saat ini memang luar biasa. Karena itulah, Sekretaris PWNU Jawa Tengah Mohamad Arja Imroni mengingatkan warga NU Jepara agar tidak mudah terprovokasi dari fitnah-fitnah yang berasal dari medsos. 

Arja menyampaiakna hal itu pada Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Jepara yang digelar di Pesantren Darul Ulum desa Bandungharjo, kecamatan Donorojo pada Ahad (27/11). 

Sejatinya, kata dosen UIN Walisongo Semarang itu media sosial bisa untuk menambah amal kebaikan. “Sekarang medsos malah untuk wasilah amal buruk,” ungkapnya prihatin. 

Arja menyontohkan, seorang karyawan yang tidak sepakat dengan seorang kiai tentang larangan shalat Jum’at di jalan raya lantas berkomentar “bid’ah ndasmu” di twitter. Hal itu merupakan wasilah menambah amal buruk. 

Sehingga mewakili PWNU Jawa Tengah dirinya mengingatkan agar jangan mudah terprovokasi sumber dari media sosial. 

Kesempatan itu juga ia menceritakan seseorang yang sudah ketakutan dengan sebuah fatwa “tidak ikut demo sama dengan kafir”. Kemudian si fulan yang mendapatkan info dari salah satu medsos menyebarkannya. Dan, pada saat hari H demo, ia turut serta. Ternyata, kiai-kiai yang dikaguminya tidak turut serta dalam demo tersebut. 

Karenanya untuk hal fatwa keagamaan, warga NU harus konsultasi terlebih dahulu kepada syuriah NU. 

Arja menegaskan, fitnah kepada NU memang tidak henti-hentinya. Baik dari kanan dan kiri, kelompok yang ingin merongrong keutuhan NKRI. 

Karena posisi NU tawasuth (di tengah-tengah) maka cobaan dan goncangannya memang luar biasa dahsyatnya. “Saya membaca sebuah tulisan di majalah Aula baru-baru ini bahwa NU sendirian menjaga NKRI,” imbuhnya. 

Untuk itu, ia meminta kepada ratusan Nahdliyin agar selalu menjaga ukhuwah nahdliyyah. Persaudaraan berjamaah dan berjam’iyyah. “Dan berdoa agar kelompok-kelompok yang berusaha merongrong keutuhan NRKI “dihancurkan” oleh Allah SWT,” doanya. 

Hadir dalam kesempatan itu shahibul bait KH Ubaidillah Nur Umar sekaligus Rais Syuriah PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq Ketua PCNU Jepara H Ali Irfan Muhtar Ketua Yaptinu Jepara serta Ihwan Sudrajat Plt. Bupati Jepara. 

Kegiatan yang berlangsung sehari yang dihadiri MWCNU, Banom dan Lembaga se-kabupaten Jepara dibagi menjadi 3 komisi. Komisi A bidang organisasi, komisi B bidang program kerja dan komisi C bidang bahsul masail. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)