Sumenep, NU Online
Ada yang membedakan antara Nahdlatul Ulama dengan organisasi sosial keagaman lain di negeri ini bahkan di dunia. Yakni menebar sifat ramah atau rahmatan lil alamin dan dalam mengajarkan Islam tidak dengan kekerasan.
Hal tersebut disampaikan KH Fauzi Abdullah selaku Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nadhatu Ulama (MWCNU) Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Penegasan disampaikan saat membuka rangkaian hari lahir ke-95 NU, Rabu (21/3)
Kala memberikan sambutan, KH Fauzi Hasbullah mengatakan bahwa NU konsisten dengan menjaga diri dari melakukan hal yang tidak diperkenankan agama, termasuk menebar kekerasan. “Dari awal didirikan hingga sekarang, NU tidak pernah mengajarkan kekerasan dalam menyampaikan ajaran Islam,” ungkapnya.
Dan sebagaimana tercatat dalam sejarah, kiprah pesantren dan NU sebagai garda terdepan dan selalu istikamah menjaga bangsa dan negara. “Saat ini hanya NU dan pesantren yang bisa diharapkan oleh bangsa dan negara dan menjaga ajaran Islam rahmatan lil’alamin,” imbuhnya.
Karenanya, kemurnian sikap dan tindakan tersebut harus terus dijaga. Termasuk mengajak semua elemen bangsa agar tidak terpengaruh dengan berbagai ajakan yang merusak.
Dia berharap, ulama, habaib dan warga nahdliyyin tetap solid untuk menyatukan komitmen menjaga paham Ahlussunnah Wal Jama’ah Annahdliyyah agar tidak terpengaruh terhadap paham radikalisme yang ingin memecah belah bangsa dan negara.
“Tetap solid dalam menjaga paham NU Annahdliyah agar tidak terpengaruh oleh paham radikal atau garis keras yang mau menghancurkan bangsa dan negara kita ini,” tandasnya.
Amanah ini disampaikan KH Fauzi Abdullah pada acara istighasah kubra dalam rangka hari lahir ke-95 NU. Kegiatan diselenggarakan di masjid Bahahuddin Tambak Agung Timur.
H Zainal Abidin selaku ketua panitia mengatakan, istighosah kubra merupakan agenda pembukaan dari berbagai acara yang akan digelar selama satu bulan ke depan untuk mensyukuri usia ke-95 tahun NU.
“Istighosah kubra ini merupakan acara pembukaan dari berbagai kegiatan yang akan berlangsung selama satu bulan ke depan dalam rangka memperingati hari lahir ke-95 NU,” katanya.
Istigotsah dipimpin KH Thoifur Ali Wafa yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Assadad Ambunten ini diikuti jajaran pengurus MWC NU Ambunten. Termasuk para habaib, KH Unias Ali Hisyam, KH Abdul Adzim Ali Hisyam, seluruh pengurus ranting NU, PAC GP Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU IPPNU Ambunten, serta ratusan warga nahdliyyin dan masyarakat umum. (Mahrus/Ibnu Nawawi)