Daerah

Ranting NU Adinuso Kembali Himpun Dana untuk Pembangunan RSNU

NU Online  ·  Ahad, 17 Juli 2016 | 02:23 WIB

Batang, NU Online
Setelah lebih dari sepekan merayakan hari raya Idul Fitri 1437 H dan dipungkasi dengan tradisi syawalan pada tanggal 8 Syawal lalu, Jumat Sore (15/7) warga NU ranting Adinuso Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kembali menggairahkan kegiatan rutinan berupa pengajian selapanan yang digelar tiap hari Jumat Legi.

“Mari kita mulai kembali kegiatan selapanan ini. Sebab selapanan merupakan ruh jamiyyah Nahdlatul Ulama,” kata pengurus Ranting NU Adinuso, Kiai Ahmad Solihin, di Mushala Miftahul Huda desa setempat.

Kiai Solihin mengatakan, melalui kegiatan selapanan ini,  warga nahdliyin selain mendapatkan ilmu dari pengajian keagamaan yang diasuh oleh kiai juga sekaligus dapat melakukan urun rembug untuk kemajuan organisasi NU ke depan. Sebab, katanya, selama ini NU Adinuso tumbuh besar tapi tidak dibarengi dengan pengelolaan organisasi yang baik. Sehingga NU tampak tertinggal dengan organisasi keagamaan lain.

“Yang paling dekat kita akan memprogramkan pemasangan papan nama NU beserta banom-banomnya yang akan dipasang di jalan masuk desa. Agar keberadaan warga NU di desa Adinuso ini terlihat besar. Berpuluh-puluh tahun NU tumbuh subur di desa ini, namun kita belum pernah memasang papan nama NU,” ujar Kiai alumni pesantren Darul Huda Nurussaroh Seser, Pageruyung, Kendal itu.

Ia sangat berharap, melalui kegiatan pengajian selapanan yang digelar setiap 35 hari ini, warga NU turut aktif mendukung program-program yang telah dicanangkan oleh NU Adinuso. Program yang masih berjalanan, di antaranya penghimpunan donasi untuk mendukung pembangunan Rumah Sakit NU di Kabupaten Batang.

“Sepertinya NU itu sedikit-sedikit menarik iuran. Ya memang benar, karena besar dan berjalannya sebuah organisasi itu membutuhkan dukungan dana dari warganya,” imbuhnya. 

Pengajian selapanan yang diikuti oleh ratusan jamaah ini menghadirkan KH Syamsuddin dari Kecamatan Bawang. Kiai Syamsudin dalam tausyiahnya mengajak kepada para jamaah untuk terus menggalakkan pengajian-pengajian di masjid dan mushala. Para jamaah diharap untuk tekun mengikuti pengajian, utamanya seputar ilmu fiqih dan al qur’an karena itu merupakan modal utama dalam melaksanakan ibadah sehari-hari.

NU Adinuso rutin menggelar pengajian di masjid dan mushala tiap selesai magrib dan subuh. Pengajian diasuh oleh Kiai Abu Amar dari Syuriah MWCNU Reban dan beberapa alumni pesantren. Pengajian dilakukan dalam rangka membekali warga NU dengan tuntunan syariat dan akidah Ahlussunnah wal Jamaah.

Selain diikuti oleh ratusan jamaah, pengajian selapanan diikuti pula oleh para pemuda Ansor, Muslimat, fatayat, dan IPNU-IPPNU ranting Adinuso. (Zaenal Faizin/Mahbib)