Daerah

Ranting NU Depok Bedah Kitab Politik Imam al-Mawardi

NU Online  ·  Senin, 21 November 2016 | 07:30 WIB

Depok, NU Online
Dalam rangka mengembangkan wawasan politik kebangsaan berdasarkan paham Ahlussunnah wal Jama’ah, Pengurus Anak Ranting NU Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, menggelar acara Bedah kitab al-Ahkam as-Shulthaniyah karya ulama Syafi’iyah al-Imam Abul Hasan Ali al-Mawardi.

Acara bedah kitab politik yang berlangsung di Majelis Ta’lim Al-Ibthon Pancoran Mas, Ahad (20/11) ini merupakan hasil kerja sama dengan organisasi massa Gerakan Kebangsaan untuk Pembangunan dan Kebudayaan (Gerak Pemuda) Cabang Depok.

Ustadz Darul Qutni, Rais Syuryiah Pengurus Anak Ranting NU Pancoran Mas, yang menjadi pembedah dan pengaji kitab dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa hubungan Islam dan politik tidak dapat dipisahkan. Yang terpenting, katanya, etika atau akhlak mulia mesti diutamakan dalam berpolitik.

Ia juga memaparkan tentang prinsip-prinsip fiqih siyasah (fiqih politik) Ahlussunnah wal Jama’ah yang mengedepankan maslahat dan menjauhi mudarat. Salah satu mudarat politik adalah kekacauan (chaos) yang meskipun sesaat saja, namun dampak negatifnya bisa meluas.

“Tak heran, kalau dalam teori politik Sunni, dikenal ungkapan ‘40 tahun di bawah penguasa zalim lebih baik dari kekacauan sesaat’. Hal ini jika kondisinya memang harus memilih di antara dua hal itu,” paparnya. 

Al-Mawardi, kata Ustadz Darul, menilai penting adanya kepemimpinan dalam Islam. Menurutnya, hukumnya wajib dengan ijma’ bahwa kepemimpinan Islam harus diselenggarakan sebagai penerus fungsi kenabian sebagai  penjaga ajaran agama dan pengatur kehidupan dunia.

“Oleh karena itu, para ulama NU terdahulu terpanggil untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memfatwakan untuk menjaga dan mengawal prosesnya,” tuturnya.

Acara bedah kitab ini dihadiri para jamaah Majelis Ta’lim Al-Ibthon dan pengurus Gerak Pemuda. (Mahbib)