Daerah

Ratusan Juta Kotak Amal Makam Gus Dur untuk Dana Kemanusiaan

Sel, 30 Desember 2014 | 19:58 WIB

Jombang, NU Online
Keberadaan makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di komplek pemakaman pesantren Tebuireng terus menuai manfaat kepada masyarakat khususnya warga kurang mampu di daerah Jombang. Pasalnya, ribuan peziarah yang setiap hari datang ke makam Gus Dur selalu menyisakan infaqnya, yaitu  berupa uang recehan sampai puluhan ribu yang disisihkan ke dalam kotak amal di situ.<>

Kotak amal tersebut sengaja disediakan oleh pesantren, yang dipercayakan kepada Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) untuk mengelolanya. Seperti diketahui LSPT merupakan Unit Pengelola Zakat (UPZ) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Timur. Sehingga pengelolaan dana infaq itu berdasarkan manajemen lembaga zakat, yang penyalurannya melalui program-program sosial kemanusiaan untuk masyarakat kurang mampu di daerah Jombang.

Menurut bendahara LSPT Umi Anis Chaula, kotak amal itu rata-rata setiap bulannya memperoleh dana infaq senilai ratusan juta rupiah. 

“yYa, biasanya yang meningkat signifikan itu pada bulan-bulan tertentu, seperti bulan Juni dan bulan Desember. Karena dua bulan itu adalah masa liburan, peziarah pasti bertambah pada bua bulan itu,” jelas Anis kepada NU Online.

Selama tahun 2014 ini, perolehan infaq dari kotak amal peziarah makam presiden keempat RI itu sudah mencapai 1,7 miliar lebih. Dengan perincian mulai bulan Januari perolehannya sebesar Rp127.506.500, Februari Rp158.892.400, Maret Rp75.510.100, April Rp156. 519.100, Mei Rp139.920.500, dan bulan Juni sebesar Rp291.200.000.

Untuk enam bulan selanjutnya perolehannya adalah Rp97.799.600 pada bulan Juli, Agustus sebanyak Rp65.198.900, September Rp148. 770.300, Oktober Rp151.846.000, November Rp162.038.900, dan Rp222.083.00 untuk bulan Desember.

“Untuk bulan Desember ini, sebenarnya penghitungannya belum selesai. Sampai sekarang masih kami hitung. Yang tertulis itu tadi hanya perolehan kotak amal sampai tanggal 20 Desember kemarin,” pungkas Anis. (romza/mukafi niam)