Daerah

Ratusan Pelajar di Bondowoso Membincang Hakikat Cinta

NU Online  ·  Ahad, 7 April 2019 | 16:30 WIB

Ratusan Pelajar di Bondowoso Membincang Hakikat Cinta

Ketua PC Pergunu Bondowoso (kiri) bersama KH Mohammad Hasan.

Bondowoso, NU Online
Cinta selalu menarik diperbincangkan. Apalagi di hadapan para remaja yang memang belum begitu mengenal hakikat cinta dengan mendalam. Mereka perlu memperoleh penjelasan sebagai panduan dalam mengarungi kehidupan.

Hal itulah yang mengemuka dari bedah buku Tafakur Cinta yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Assyayyid Muhammad Alawai Al-Maliki, Koncer, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (7/4).

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Bondowoso, Slamet Riadi tampil sebagai pembicara pembanding pada kegiatan tersebut. Juga sang pengarang buku, KH Mohammad Hasan.

Slamet Riadi mengatakan, buku ini layak dibaca semua kalangan yang ingin tahu hakikat cinta. “Buku ini layak dibaca semua kalangan khususnya muda-mudi agar tahu dan paham hakikat cinta yang islami,” katanya. 

Menurutnya, buku yang dikemas dengan bahasa populer ini yang berisi tentang hakikat cinta. Apa dan bagaimana cinta itu sebenarnya, siapa, kapan dan di mana cinta itu tumbuh.  “Cinta ditulis secara sederhana oleh penulis dengan bahasa yang mudah dimengerti untuk semua kalangan utamanya kaum remaja yang ingin tahu tentang cinta,” jelasnya.

Dalam pandangan konsultan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur ini, kehadiran buku bisa juga sebagai bahan literatur mahasiswa dan dosen baik strata satu maupun pascasarjana,"katanya.

Kelebihan buku ini banyak mengutip tokoh besar seperti Ibn Hazm dengan judul Thauqul Hamaamah fi al-Ulfati wa al-Illaaf dan karya Ibn al-Qayyim melalui karyanya Raudlah al-Muhibbin wa Nuzhat al-Muttaqin.

"Cinta itu misteri, tapi itu anugerah ilahi yang patut disyukuri," ulasnya.

Dirinya berharap agar pembaca buku dapat memahami makna cinta khususnya pemuda yang di dadanya selalu bergejolak. “Agar tak tergelincir pada cinta yang salah misalnya cinta buta, sehingga dapat bercinta sesuai tuntunan Islam,” ungkapnya. 

Di hadapan ratusan peserta bedah buku, Slamet Riadi mengemukakan bahwa cinta seperti lautan tanpa tepi. "Mengutip puisi karya Khalil Gibran, bahwa cinta itu bagaikan lautan tak bertepi," tandas Slamet.

Kegiatan ini diikuti pelajar utusan dari sejumlah madrasah aliyah dan SMA baik swasta maupun negeri di Bondowoso.

Tampil sebagai pembicara sekaligus pengarang Tafakur Cinta yakni KH Mohammad Hasan yang juga Pengasuh Pondok Pesantresn Assyayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Koncer. Abu Hanif bertindak sebagai moderator. (Ade Nurwahyudi/Ibnu Nawawi)