Jombang, NU Online
Ratusan santri dan masyarakat umum memadati aula lantai tiga gedung KH M Yusuf Hasyim, Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (26/3). Mereka adalah peserta seminar dan wokshop ekonomi dalam jaringan atau daring dengan tema UKM Goes Digital. Kegiatan terselenggara hasil kerja sama antara pesantren setempat, Bukalapak dan BPR Syariah Lantabur Tebuireng.
“Bukalapak ingin bekerja sama dengan Tebuireng untuk berbagi pengalaman, mengoptimalkan digital untuk mentransformasi ekonomi kita,” kata Muhammad Fikri sebagai Head of Community Management Bukalapak.
Sebagai penikmat sosial media, lanjutnya, alangkah baiknya jika para mahasiswa dan pemuda, era milenial, termasuk juga yang ada di pesantren, tidak hanya menjadikannya sebagai kesenangan saja. Akan tetapi bagaimana memanfaatkan gawai untuk hal positif, bahkan untuk menghasilkan keuntungan finansial.
Menurutnya, masyarakat Indonesia sebagai masyarakat konsumtif. Pada awalnya, mereka enggan berbelanja online karena khawatir ditipu, kualitasnya jelek, atau tidak sesuai dengan pesanan. “Akan tetapi lambat laun, mereka percaya karena Bukalapak itu dijamin aman, praktis, lebih murah, terjangkau. Jika sampai terjadi kerusakan atau ketidaksesuaian barang, dijamin ganti rugi, lanjutnya.
Dengan memanfaatkan pasar online, tambahnya, Usaha Kecil Menengah (UKM) mendapat peluang untuk membuka kesempatan pasar baru yang tidak hanya berada di satu tempat, akan tetapi menyebar dan berkembang di berbagai tempat.
Karenanya, dirinya mengajak para santri dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk mulai menjajaki dunia wirausaha dengan mengoptimalkan pontensi digital.
Ahmad Zaky, Owner/Creator Bukalapak mengatakan bahwa internet sebagai medium komunikasi dan kolaborasi antar perusahaan atau individu. Dalam kesempatan ini, masyarakat dapat belajar mengenai apa saja yang ditelah ditawarkan oleh Bukalapak dalam memberi kemudahan untuk pembeli maupun penjual.
“Dengan online (daring) pasar kita menambah, tantangannya jika UKM tidak memperbaiki kualitas maka akan tertinggal,” ungkapnya.
Bukalapak, lanjutnya, adalah sarana jual beli online dari konsumen ke konsumen untuk transaksi satuan maupun jumlah banyak melalui aplikasi mobile atau website. Menurutnya, misi Bukalapak adalah memberdayakan individu dan UKM di Indonesia untuk tumbuh bersama.
Hadir pada pembukaan KH Salahuddin Wahid selaku Pengasuh Pesantren Tebuireng, Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak, Muhammad Isa Lombu, Strategis Advisor to CEO Bukalapak, Achmad Zaky, Owner/Creator Bukalapak, dan H. Muhammad Ghosi, Direktur Utama BPR Syariah Lantabur Tebuireng. (Red: Ibnu Nawawi)