Bandung, NU Online
Dengan iringan Shalawat Nariyah, Shalawat Badar, Burdah, dan Syi’ir Tanpa Waton, seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Community of Santri Scholars of Minisitry of Religious Affairs (CSSMoRA) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merayakan Hari Santri Nasional dengan cara menggelar Kirab Dan Deklarasi Santri Anti Narkoba di kampus setempat, Senin (24/09) sore.
Para mahasiswa jebolan berbagai pesantren seluruh Indonesia itu mengenakan sarung, peci, krudung dan pakaian batik mengelili area kampus bersama perwakilan beberapa pesantren di Bandung. Usai itu, dilanjutkan deklarasi di depan gedung Rektorat yang dipimpin oleh Dodo Widarda ketua LESBUMI Jawa Barat, lalu disusul dengan pembacaan puisi tentang perjuangan santri.
Ketua panitia Ahmad Salis mengatakan santri merupakan satu komunitas di mana selalu di sorot budi pekertinya, cerminan orang yang mengerti dan mengamalkan ilmu agama, sehingga perlu menjadi otoritas terdepan untuk memberantas narkoba yang sedang menggerogoti tunas bangsa Indonesia.
“Dengan dalil ibda' binafsik-lah kita mencoba untuk untuk mengamalkan atbi'ilhasanata tamhuha, wa kholiqinnasa bikhuluqin hasan, yang termasuk implementasi ajaran agama soleh ritual, soleh sosial,” terang Salis yang juga Koordinator Departemen Pengembangan serta Pemberdayaan Pesantren dan Masyarakat (P3M).
Sementara itu, Ketua CSSMoRA Nasional M Zidni Nafi’ menilai komitmen anti narkoba melalui deklarasi itu cukup penting. Tidak sebatas mempertegas bahwa santri menolak narkoba, tetapi juga mensyiarkan kepada orang lain tentang bahaya narkoba, terutama kalangan generasi muda yang rentan godaannya.
“Sekarang itu masih tren, orang tahu hukum malah melanggarnya. Mengetahui bahayanya narkoba, namun tidak sedikit yang terjerumus menkonsumsi barang haram tersebut. Makanya, dengan ini kami tegaskan bahwa santri berupaya membantu pemerintah dalam memberantas narkoba,” tegas Zidni pada deklarasi yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) itu.
Dipenghujung acara, seluruh peserta kirab dan deklarasi tersebut membubuhkan tanda tangan di atas lembaran putih sepanjang 2x6 meter sebagai saksi bahwa para mahasiswa dan santri berkomitmen. (M. Nasruddin/Abdullah Alawi)