Daerah

Relawan Perempuan NU Gotong Royong Bantu Korban Banjir Bandang

Kam, 3 Maret 2016 | 02:00 WIB

Relawan Perempuan NU Gotong Royong Bantu Korban Banjir Bandang

Warga serbu posko layanan dan bantuan Relawan Perempuan NU

Sampang, NU Online
Sejumlah aktivis Nahdlatul Ulama (NU) yang menamakan diri Relawan Perempuan NU, mulai Rabu (02/3) siang turun ke lokasi bencana banjir di Sampang, Jawa Timur, untuk membantu para warga yang rumahnya terendam banjir selama 3 hari kemarin.

Mereka berasal dari Muslimat NU, Fatayat NU, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Korpri), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan Nahdlatun Nisa’ Center Sampang.

Koordinator Relawan Perempuan NU Aminatur Rizkiyah menjelaskan, relawan yang merupakan gabungan dari para aktivis dari organisasi NU ini akan lebih terkosentrasi pada penanganan pascabanjir. Hal itu meliputi pelayanan pendidikan, pemberian bantuan sembako serta pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita.

"Bentuk-bentuk bantuan  yang akan diberikan pada korban berupa peralatan sekolah bagi anak, sembako, pengobatan gratis, serta pendistribusian nutrisi dan makanan bergizi bagi ibu hamil dan balita," tutur Rizkiyah.

Menurutnya, jenis-jenis bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh para korban banjir. Mengingat, rendaman air akibat banjir bandang yang terjadi Sabtu lalu sangat rentan membawa penyakit, dan menghanyutkan bahan-bahan pokok seperti beras, gula, dan lainnya. Relawan Perempuan NU berharap kerja sama dari banyak pihak untuk membantu para korban banjir terutama di lokasi-lokasi yang mayoritas warganya masih miskin.

"Saat ini kami mendistribusikan 250 paket obat-obatan dan makanan bergizi bagi ibu hamil dan balita di Dusun Lembung, Desa Paseyan, sebab warga di lokasi ini banyak yang tidak mampu sehingga layak dibantu," ujarnya.

Diberitakan, banjir bandang yang merendam Kota Sampang sejak Sabtu (27/2) telah mengakibatkan aktivitas warga dan arus lalu lintas lumpuh total. Sebanyak 11.468 kepala keluarga (KK) atau kurang lebih 34.225 jiwa yang tersebar di 15 desa dan 4 kelurahan dari 3 kecamatan menjadi korban terdampak langsung. (Sofwan/Mahbib)