Daerah

Resep Agar Rumah Tangga Awet

NU Online  ·  Selasa, 19 Maret 2019 | 07:00 WIB

Resep Agar Rumah Tangga Awet

Nikah masal di Pesantren Al-Muhibbin, Tambakeras Jombang

Jombang, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang Jawa Timur KH Imam Ma'ruf menjelaskan tiga resep membuat rumah tangga langgeng (awet) hingga ajal menjemput.

Resep pertama menurutnya yaitu suami dan istri harus guyup rukun atau tidak terjadi konflik yang lama. Hal ini berkaitan dengan kesamaan pola pikir dan tujuan. 

"Perlu ada kesepakatan untuk menyamakan tujuan ini, konflik hal yang lumrah, namun bila dipertahankan cukup lama akan berbahaya," ujarnya saat menghadiri acara nikah masal yang diikuti puluhan pengantin di Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Senin (18/3). 

Resep kedua yaitu adem tentrem, resep ini berkaitan dengan keimanan dan ibadah. Di mana suami dan istri tidak meninggalkan agama sebagai pondasi keluarga, baik berkaitan dengan mendidik anak maupun mengelola keuangan keluarga serta berhubungan dengan manusia lainnya.

"Resep terakhir yaitu gampang sandang pangan. Tapi ini ukurannya bukan kuantitas materi tapi kecukupan rezeki. Jika sedikit dirasa cukup bearti sudah termasuk kategori ini," jelasnya 

Dikatakan, bila resep ini dapat dilewati, maka keluarga tersebut akan memperoleh sakinah, mawaddah wa rahmah. Ia menjelaskan, dalam satu term makna mawaddah adalah jimak, sedangkan kata rahmah adalah keturunan. 

"Pandangan medis tentang pentingnya jimak, bahwa ketika seseorang sering melakukannya tiga kali dalam seminggu per tahun setara dengan berlari 700/7000 mil dan menyehatkan," tambah Kiai Ma`ruf.

Kiai Ma`ruf juga mengingatkan pentingnya tempat kerja dari suami berdekatan dengan rumahnya. Agar setiap hari bisa bertemu dengan istri serta malakukan kontak fisik. Selain itu, juga menghindari dari berbagai pikiran jelek dan kejadian yang tak diinginkan.

"Oleh karenanya, tempat kerjanya suami penting tidak jauh dari rumah. Agar bisa ketemu istri setiap hari. Dampak buruk tidak melakukan jimak diusia muda (umur 30-40) adalah terserang penyakit postrat. Karena air yang seharusnya dikeluarkan tidak dikeluarkan," tandas Kiai Ma`ruf. (Syarif Abdurrahman/Muiz