Daerah KONFERWIL IPNU JATIM 2018

Revolusi Industri 4.0 Dibahas Tuntas di Konferwil IPNU Jatim

Rab, 1 Agustus 2018 | 12:00 WIB

Revolusi Industri 4.0 Dibahas Tuntas di Konferwil IPNU Jatim

Haikal Atiq Zamzami

Banyuwangi, NU Online
Perkembangan zaman begitu cepat dan menuntut manusia melakukan perubahan. Salah satu contoh semakin berkembangnya pengetahuan teknologi yang sekarang menjadi serba canggih. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan manusia serba mudah melakukan sesuatu. Hal ini dikarenakan laju internet yang begitu masif menghasilkan beragam inovasi perangkat lunak berteknologi.

Dengan mudahnya masyarakat mengakses informasi berupa berita, kini tidak lagi harus dengan memegang puluhan lembar kertas berukuran besar, cukup menggenggam gawai yang terkoneksi dengan internet. Sehingga di era teknologi ini tidak hanya menggerus bisnis konvensional. Akan tetapi juga mengubah ekosistem dunia pendidikan, susunan baku lapangan pekerjaan, dan struktur interaksi antar manusia. 

“Inilah yang disebut dengan Revolusi Industri 4.0, yang disadari atau tidak, Indonesia sudah mulai berada pada era tersebut,” kata Haikal Atiq Zamzami, Rabu (1/8), . Revolusi Industri 4.0 kali ini bukan hanya menciptakan daya saing atau berkompetisi, namun juga mengharuskan untuk melakukan kolaborasi, lanjut Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur ini saat konferensi pers di IAI Ibrahimy Banyuwangi.

Kolaborasi saat ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi era teknologi. Saling memberikan keuntungan menjadi kunci untuk melakukan perbaikan demi terwujudnya perkembangan yang begitu pesat. “Kalau hanya sekedar berdaya saing, maka hal ini akan menjadikan diri kita sendiri,” tegas pelajar kelahiran Jember ini. 

Alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini mengatakan berkolaborasi akan dapat terwujud dengan baik, ketika setiap orang memiliki kreatifitas yang tinggi dan menghasilkan inovasi baru. “Inovasi merupakan sebuah keniscayaan dalam suatu perubahan. Sehingga setidaknya ada tiga unsur yaitu sesuatu yang dapat berupa produk, proses atau metode atau ide yakni gagasan,” urainya. 

Haikal melanjutkan dengan demikian produk inovasi masyarakat merupakan sesuatu yang berbeda dan memiliki manfaat yang dihasilkan. Inovasi dapat dilakukan oleh siapapun termasuk para pelajar, santri dan mahasiswa. “Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kreatifitas mereka adalah tanggungjawab bersama terutama pelajar NU,” terangnya. 

Dengan demikian, PW IPNU Jawa Timur merasa sangat tergugah untuk menghimpun dan menfasilitasi para pelajar, santri dan mahasiswa untuk membuat sebuah forum pertemuan untuk mereka yang memiliki inovasi dalam berbagai aspek. “Forum ini dinamakan Student Annual Meeting. Dengan harapan akan lahir para inovator muda Indonesia yang mampu berkolaborasi menghadapi revolusi industri 4.0,” pungkasnya. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)