Daerah

Ribuan Kader Ansor Kencong dan Jember Siap Hadiri Apel Kebangsaan

NU Online  ·  Rabu, 23 November 2016 | 22:30 WIB

Jember, NU Online
Menyikapi situasi politik  Tanah Air yang belakangan kian memanas menyusul akan  dihelatnya  unjuk rasa lanjutan pada 2 Desember mendatang, Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor, Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, membuka posko pendaftaran untuk menghadiri apel kebangsaan di Jakarta pada tanggal 11 Desember  mendatang.

Menurut Ketua PC GP Ansor Kencong, Muhammad Yasin Yusuf Ghazali, posko tersebut mulai dibuka kemarin guna merespon keinginan para kader Ansor untuk menghadiri apel tersebut.

“Kami mengkoordinir teman-teman yang mau berangkat ke Jakarta untuk maksud tersebut. Daripada berangkat sendiri-sendiri, kan tidak bisa dikontrol,” ujarnya kepada NU Online di Kencong, Selasa (22/11).

Yasin menambahkan,  apel kebangsaan tersebut adalah bagian dari komitmen Ansor untuk selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Ia memperkirakan sedikitnya  2000 orang akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti apel kebangsaan itu. “Kami target 2.000 orang (dari Kencong) nanti ikut ke Jakarta,” ucapnya.

Hal yang sama juga dilakukan PC GP Ansor Jember. Menurut Sekretaris  PC GP Ansor Jember Kholidi Zaini, saat ini pihaknya sudah mendata para kader Ansor yang akan ikut apel kebangsaan. Dikatakannya,  mereka sangat antusias mengikuti apel tersebut, karena merasa terpanggil untuk mempertahankan NKRI dan sekaligus mendukung pemerintahan  yang sah.

“Sebab, bukan tidak mungkin ada pihak-pihak  tertentu yang sengaja menumpang demo tersebut untuk tujuan makar. Kalau sudah makar, maka bukan hanya Ansor musuhnya tapi semua rakyat Indonesia,” jelasnya sambil menambahkan bahwa Ansor Jember akan memberangkatkan 3000 anggota Banser untuk mengikuti apel tersebut.

Menurut Kholidi, sesungguhnya demo lanjutan tidak perlu dilakukan lagi. Sebab, polisi sudah menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Ahok tersebut, bahkan telah menjadikannya  sebagai tersangka. Karena itu, ia mengimbau semua  pihak agar bisa menahan diri dan mempercayakan penanganannya  kepada polisi. “Lho kalau demo lagi, apa substansinya. Karena itu, wajar jika merebak dugaan adanya maksud terselubung (makar) di balik demo tersebut,” urainya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)